Posko Pengawasan Covid-19 Pessel Kekurangan Tenda dan Tempat Tidur Petugas

Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni bersama Ketua DPRD, Ermizen meninjau Posko Pengawasan Covid 19 di perbatasan Sumbar-Bengkulu dan Sumbar-Jambi kemarin. (hms)

mjnews.id - Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni bersama Ketua DPRD, Ermizen, S.Pd., mengunjungi Posko Pengawasan Corona Virus Disease (Covid-19) di perbatasan Silaut, Pesisir Selatan (Pessel) dengan Kabupaten Muko-Muko Provinsi Bengkulu dan Sako Tapan, Pessel, Sumatera Barat dengan Jambi, Selasa (7/4/2020).

Dalam kunjungan tersebut, bupati didampingi Sekda Pesisir Selatan, Erizon, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dailipal serta sejumlah kepala perangkat daerah.

Pada kesempatan itu bupati, menyerahkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD), masker, vitamin, alat semprot disinfektan, makanan siap saji, serta sejumlah uang saku untuk petugas jaga posko.

Bupati Hendrajoni dalam dialognya dengan petugas posko terungkap beberapa kekurangan sarana petugas di Posko, diantaranya tenda dan tempat tidur untuk istirahat anggota serta APD.

Mendengar keluhan anggota posko, bupati langsung memerintahkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 untuk segera memenuhi keseluruhan kekurangan sarana tersebut, terutama tenda dan tempat tidur. Sedangkan APD sudah terpenuhi dengan diserahkan bupati 10 set APD pada kesempatan itu.

"Saya minta Gugus Tugas Covid-19 dan Camat Silaut, Syamwil seluruh sarana yang dibutuhkan anggota Posko, sudah lengkap," tegas bupati.

Menurut Hendrajoni, kebutuhan anggota posko perbatasan harus menjadi prioritas karena mereka setiap hari berhadapan langsung dengan masyarakat terutama pemudik yang datang dari kota-kota besar yang terjangkit virus corona.

"Jika kebutuhan makan dan gizi serta APD mereka terabaikan mereka bisa sakit," kata bupati.

Lebih lanjut ia mengingatkan, petugas posko dalam melakukan tugas harus sesuai petunjuk yang telah diberikan gugus tugas, seperti memeriksa suhu tubuh semua orang yang datang, mencatat daerah asalnya dan daerah yang dituju.

"Jika ditemukan pendatang yang suhu tubuhnya tinggi segera rujuk ke rumah sakit," katanya

Ditambahkan, petugas posko juga harus memberikan informasi bahwa perantau sesampai di kampung harus melakukan isolasi secara mandiri selama 14 hari. Selain itu, petugas harus mengingatkan masyarakat agar selalu memakai masker bila beraktivitas di luar rumah. (hms)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama