Tanah Datar Miliki 324 Masjid dan 929 Mushalla

 

Bupati Tanah Datar resmikan masjid. (humas)


BATUSANGKAR-Pembangunan fisik masjid bisa saja sudah selesai, namun pembanguan non fisik dari sebuah rumah ibadah inilah yang harus terus diisi dan dikembangkan setiap waktu.

Hal ini dipesankan Bupati Tanah Datar Eka Putra saat meresmikan pemakaian alih stastus Mushalla Ukhuwah menjadi Masjid Ukhuwah Komplek Perumahan Koppas Bhakti Nagari Limo Kaum, Kecamatan Lima Kaum, Rabu (21/7/2021).

“Alhamdulillah, hari ini sangat bersejarah dan bahagia bagi kita semua, khususnya bagi masyarakat perumahan Koppas Bakti Nagari Limo Kaum dan sekitarnya. Karena mushallanya telah beralih status menjadi masjid dan kita resmikan pemakaiannya. Ini sebuah nikmat dan karunia dari Allah SWT, karena sudah dapat melaksanakan ibadah Shalat Jumat dan kegiatan keagamaan lainnya. Mari kita berjuang bersama-sama agar masjid kita ini memiliki jiwa. Bagus bangunannya, ramai jemaahnya, banyak kegiatan umat yang dilaksanakan didalamnya,” ujar Eka Putra.

Disampaikan, memakmurkan masjid memiliki arti yang sangat luas sebagaimana fungsi dan kedudukannya yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW baik dalam pembangunan Masjid Qubah maupun Masjid Nabawi yang mencakup berbagai kehidupan manusia di antaranya keimanan perseorangan, masyarakat, pendidikan, kesejahteraan, pemerintahan, lingkungan hidup, pertahanan dan keamanan, penegakan keadilan, kepastian hukum dan hal yang lainnya.

“Dalam mengelola dan memakmurkan masjid pengurus dapat merancang beberapa program kegiatan antara lain kegiatan peribadatan, majelis taklim, kegiatan remaja masjid, membuat perpustakaan, pembinaan ibadah sosial, peringatan hari besar islam dan hari nasional,” terang Eka Putra yang dikutip dari siaran pers Bagian Humas.

Bupati pesankan masyarakat untuk selalu meramaikan masjid ini dengan kegiatan ibadah dan kegiatan yang bernuansa Islam lainnya, menjaga dan meningkatkan nilai kegotong-royongan untuk pembangunan masjid.

Tidak itu saja, Eka Putra juga meminta agar masyarakat tetap menjaga lingkungan dan daerah dari pengaruh-pengaruh dan kegiatan negatif seperti penyalahgunaan dan pengedaran narkoba, yang mana akhir-akhir ini marak terjadi di Kabupaten Tanah Datar, serta penyakit masyarakat lainnya.

Ketua Komplek Perumahan Koppas Bhakti Gamal Dt. Tumangguang, sebelumnya melaporkan alih status mushalla menjadi Masjid Ukhuwah ini didasari keinginan seluruh warga.

Menurutnya alih status ini merupakan kebutuhan, karena saat ini jumlah penduduk komplek sudah mencapai 140 KK, sehingga jumlah jamaah saat melaksanakan shalat Ied juga selalu melimpah sampai ke halaman mushalla. Belum lagi ditambah dengan jamaah yang ada di seputaran komplek. 

“Ke depan Masjid Ukhuwah akan kami jadikan sebagai pusat pendidikan agama bagi generasi muda kita, juga sebagai tempat untuk melakukan berbagai kegiatan masyarakat khususnya kegiatan keagamaan. Harapan kami dengan kegiatan ini kami bisa menangkal penguruh buruk dari berbagai macam penyakit masyarakat serta perkembangan teknologi yang berakibat buruk bagi generasi muda,” kata Gamal Dt. Tumangguang.

Kepala Kantor Kemenag  Tanah Datar Syahrul, pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa dengan alis status dan diresmikannya Masjid Ukhuwah perumahan Kopas Bakti, saat ini jumlah masjid di Tanah Datar menjadi 324 buah, sementara jumlah mushalla 929 buah.

Syahrul juga mengajak agar masyarakat selalu menyemarakkan. “Mari kita semarakkan masjid dengan berbagai kegiatan keagamaan, bila perlu bisa kita dirikan koperasi masjid karena ini bisa meningkatkan partisipasi jamaah untuk meramaikan masjid,” ujar Syahrul.

Pada acara tersebut juga hadir anggota DPRD Tanah Datar di antaranya Herman Sugiarto Donna dan Agus Tofik, Ketua TP PKK Kabupaten Tanah Datar, Lise Eka Putra, Ketua MUI H. Masnefi, Ketua Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Tanah Datar Khairul Anwar, Camat Lima Kaum Hendra Setyawan dan Forkompimca, Wali Nagari Limo Kaum Gusrial beserta Ketua KAN, BPRN, alim ulama, cadiak pandai tokoh masyarakat dan undangan lainnya. (*)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama