Terkait Penemuan Jenazah, Ini Kesimpulan Polres Manokwari

 Polres Manokwari berikan keterangan pers


MANOKWARI-Polisi merampungkan kronologi dan kesimpulan sementara meninggalnya seorang ibu karena gantung diri di pantai BLK serta dua anaknya yang juga ditemukan meninggal tenggelam di sekitaran pantai tersebut, Senin (21/2/2022).


Kapolres Manokwari, AKBP Parasian Gultom mengatakan, sembian saksi diperiksa terkait peristiwa penemuan tiga jenazah yang kemudian diketahui ibu dan dua anaknya tersebut.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui pada 19 Februari, korban RH terlibat perseteruan masalah rumah tangga dengan suaminya, JM. 

Keributan itu membuat suaminya pergi meninggalkan rumah. Kemudian, pada 21 Februari, sekira pukul 02.00, korban membangunkan anak pertamanya dan mengajak untuk ke pantai BLK.

“Anak pertamanya tidak mau ikut, jadi dia dipukul ibunya satu kali. Kemudian ditunggu saat tertidur lalu dia dikunci di kamar,” ujar kapolres dalam jumpa pers, Rabu (23/2/2022).

Kemudian, sekira pukul 04.00, korban meminta kunci motornya yang ada di tetangganya. Namun, tetangga yang juga jadi saksi dalam peristiwa ini tidak melihat kapan korban pergi menggunakan motor itu bersama dua anaknya.

Selanjutnya sekira pukul 07.00, salah satu saksi yang melintas menggunakan perahu, melihat korban berjalan mondar mandir di sekitaran TKP di pantai BLK. Saksi baru mendengar kabar sekira pukul 09.30, perempuan yang dilihatnya pagi hari itu telah meninggal gantung diri di pantai tersebut.

"Penyidik bekerja secara maraton," kata Kapolres.

Polisi lalu mengamankan ponsel korban dan juga ponsel milik suaminya. Dari hasil pemeriksaan terhadap percakapan ponsel, didapati pada hari kejadian sekira pukul 07.00 WIT, keduanya saling berkomunikasi.

“Korban tanya suaminya, apakah tidak mau pulang ke rumah. Suaminya bilang silahkan ke Sowi bawa anak anak, tapi dia (suami) tidak mau pulang ke rumah,” terangnya Kapolres.

Kemudian lanjut Kapolres, dari balasan suaminya itu, korban mengatakan jika tidak mau pulang, korban akan membunuh anak-anak dan juga bunuh diri. Setelah itu, nomor ponsel korban sudah tidak aktif. Hingga akhirnya korban ditemukan dalam posisi gantung diri dengan seutas tali menjerat lehernya.

“Dari rangkaian itu, patut diduga untuk dapat disimpulkan sementara, korban menghilangkan nyawa sendiri dengan cara gantung diri. Hasil visum et repertum juga tidak ditemukan tanda kekerasan lainnya selain tanda jasad meninggal karena gantung diri,” kata kapolres.

Selain itu, kata kapolres, patut diduga kedua anak tersebut karena tidak ada saksi yang melihat peristiwa meninggalnya kedua anak itu, sehingga kesimpulan sementara, korban menenggelamkan kedua anaknya yang berumur tiga tahun dan lima tahun sebelum akhirnya korban mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri.

“Korban keluar bersama dua anaknya. Lalu, bukti percakapan dengan suami, korban mengatakan akan membunuh anaknya,” terangnya.

Ketika disinggung soal otopsi sebagai tindakan untuk memastikan kematian korban, selain hasil pemeriksaan luar, kapolres menyebutkan, upaya melakukan otopsi sudah dilakukan pihak kepolisian.

“Kami sudah sampaikan untuk upaya otopsi, namun keluarga tidak menginginkan dengan alasan akan segera dikuburkan,” tandasnya. (farid)



Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama