![]() |
Danramil serahkan bantuan pada keluarga kurang mampu yang anaknya diduga mengalami gizi buruk |
Tak mau berlama-lama, Danramil Kapten Fatolosa Waruwu bergegas ke rumah keluarga yang anaknya mengalami gangguan kesehatan itu, Jumat (8/4/2022).
Sampai di rumah itu, Fatolosa Waruwu tertegun. Bagaimana tidak, dia mendapati Suci Hati Zai (14) yang merupakan anak kandung Sokhizatulo Zai dalam keadaan terbaring lemah. Badan anak itu kurus sekali.
Warga yang dikunjungi Kapten Fatolosa Waruwu itu beralamat di Jalan Selamat, Gg Pemula, Dusun III, Desa Lasara Bahili, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara.
Danramil menyebut, sebagai anggota TNI, dia terpanggil untuk berbuat sesuatu pada warga yang membutuhkan. "Kita memberikan sedikit bantuan pada keluarga itu, sekaligus membangun komunikasi sosial dengan warga," kata Danramil.
Dikatakannya, Sucihati Zai ini menderita penyakit demam tinggi. Masalah kesehatan mulai dialami bocah itu sejak berumur dua tahun. Bila anak tumbuh normal, ketika usia sudah 14 tahun, pasti sudah bermain dengan teman sebayanya. Pasti beranjak dewasa. Beda dengan Suci yang hanya terbaring sepanjang hari. Tubuhnya kian kurus dan terbaring lemah.
"Kita ingin anak ini tumbuh normal dan kembali sehat. Semoga bantuan bisa meringankan beban orang tuanya dan kita memberikan semangat pada keluarga ini," kata Kapten Fatolosa Waruwu.
Ayah Suci, Sokhizatulo Zai berterimakasih atas kunjungan dan bantuan yang diberikan dari Komandan Koramil 01/Gunungsitoli, Kapten Fatolosa Waruwu.
Dijelaskannya, Sucihati Zai bahwa pertama kali mengalami penyakit dari usia dua tahun. Sebagai orang tua, dia sudah membawa anaknya berobat ke rumah sakit. Setelah menjalani pengobatan serta kembali dari rumah sakit, kondisi kesehatan Suci justru mengalami penurunan drastis. Tubuhnya semakin kurus kering, tidak terlihat ada gumpalan daging sama sekali di kaki maupun tangannya. Bocah itu tinggal kulit pembalut tulang.
Keluarga itu tak tahu penyakit apa yang dialami Suci. Apakah gizi buruk atau sejenis penyakit lain. Orang tua Suci tak sanggup lagi membawa anak ke rumah sakit karena keterbatasan ekonomi. "Suci tidak pernah dibawa berobat lagi," kata Sokhizatulo Zai. (YAMONI)