Pandemi Corona, 1 Kecamatan di Brebes Kedatangan 923 Pemudik dari Jakarta

Petugas berjaga di sejumlah jalan di Brebes mengantisipasi lonjakan jumlah pemudik. (ist)

mjnews.id - Pemerintah Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah mencatat telah kedatangan pemudik sebanyak 923 orang. Seluruh pemudik itu dilaporkan datang dari Jakarta.

"Itu yang terdeteksi petugas, semuanya ada 923 orang dari 18 desa. Perantau dari Jakarta," kata Camat Bantarkawung, Eko Supriyanto saat dihubungi, Jumat (27/3/2020).

Eko menjelaskan, jumlah pemudik yang pulang ke kampung halaman tersebut merupakan data terakhir pada Jumat (27/3) sore pukul 17.30 WIB. Setiap hari, petugas melaksanakan pemeriksaan pemudik mulai pukul 00.00 hingga 05.00 WIB.

"Sayangnya pemeriksaan para perantau ini hanya malam hingga subuh. Jadi perantau yang pulang pada siang hari akan lolos dari pemeriksaan, karena tidak ada yang memeriksa," jelas Eko.

"Barusan info masuk, nanti malam sampai Sabtu dini hari sekitar 200 orang dari Jakarta akan pulang pakai mobil carteran atau travel," ungkap Eko.

Menurut Eko, jumlah perantau yang akan mudik di Kecamatan Bantarkawung diperkirakan akan terus bertambah. Info yang diterima pihak kecamatan, malam nanti hingga Sabtu (28/3/2020) dini hari akan ada gelombang pemudik yang menggunakan sejumlah mobil carteran.

Eko menambahkan, pemeriksaan medis dilakukan terhadap pemudik untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona. Hanya saja pemeriksaan sebatas cek suhu badan.

Hasil pemeriksaan sementara, 10 orang mengalami demam dengan suhu di atas 37 derajat celsius dan satu di antaranya berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus Corona. Usai menjalani pemeriksaan, para perantau ini diminta untuk tidak keluyuran karena berisiko bisa menyebarkan virus.

"Petugas screening yang melakukan pencegatan mengaku kewalahan dengan membeludaknya perantau yang mudik tersebut. Terus terang kami khawatir, perantau ini akan menularkan virus Corona," ujar Eko.

"Bisa jadi ada yang tertular karena penanganan belum memadai. Karena pemeriksaan petugas hanya mendeteksi suhu badan. Kami kesulitan melakukan penanganan pada mereka karena jumlahnya juga sangat banyak," sambungnya. Demikian detik.com(*)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama