Bendahara Desa Ononamolo II Diduga Bawa Kabur Dana Desa

                                                            Ilustrasi. (tribunnews)



NIAS BARAT-Bendahara Desa Ononamolo II, Kecamatan Mandehe Utara, Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara berinisial FW diduga bawa kabur dana desa. Kepala desa mengaku sudah melayangkan panggilan, namun tak ada respon.


Dana itu seharusnya dipergunakan bagi pembangunan desa, termasuk membayar upah pengumpul batu yang sebelumnya demo dan mengamuk di kantor desa. Warga merasa dipimpong pihak terkait. Padahal, warga menuntut upah atas pekerjaan yang dilakukan. 


Warga mengatakan, kepala desa dan bendahara seolah saling melempar bola panas. "Kami menanyakan kepada kepala desa sebagai penanggungjawab pengguna anggaran. Namun jawabnya diminta kepada bendahara desa. Kami juga meminta kepada bendahara, dia bilang diminta sama kepala desa, " tutur warga itu, Maristinus, Rabu (21/4/2021).


Kepala Desa Onanamolo II Yunus Waruwu ketika dikonfirmasi mengatakan, kalau pembayaran bahan material atau batu memang seharusnya dilakukan bendahara. Namun, bendahara itu tidak berada di wilayah desa.


"Pak bendahara sedang tak ada di desa kami. Hal ini sudah saya laporkan, baik di kecamatan maupun Dinas PMD dan Inspektorat, " ungkap Kades Ononamolo II, Kamis (22/4/2021).


Yunus Waruwu sebagai pimpinan desa setempat mengakui menunggu perintah dari kabupaten atau kecamatan. "Saya tunggu perintah kabupaten atau camat, biar kami ambil solusi yang terbaik dan akan saya undang musyawarah desa dengan secepatnya," ujarnya.


Sekretaris Desa, Bowonama Waruwu membenarkan memang betul harga batu dan upah masyarakat dari Dana Desa Anggaran 2020, masih belum dibayarkan bendahara desa hingga kini. 


Padahal, sudah dua kali pihak TPK dan pelaksana kegiatan menyampaikan surat permintaan pembayaran (SPP) dan bahkan sudah diverifikasinya.


"Sangat disayangkan karena sampai sekarang bendahara belum melakukan pembayaran atas hak-hak masyarakat. Karena nilai dana yang telah kami susun dalam dokumen DPAL sekitar Rp670 juta lebih, namun yang sudah dibayarkan bendahara kurang lebih Rp150 juta, " kata sekretaris desa


Dikatakannya, bahkan sejak satu bulan terakhir bendahara tidak ada di wilayah desa dan kepala desa telah melayangkan surat panggilan kesatu sampai ketiga, tapi belum juga ada respon.


"Saya berharap pemerintah kecamatan dan kabupaten segera mengambil sikap supaya Desa Ononamolo II tidak semakin ketinggalan dalam penyerapan dana desa dan masyarakat bisa hidup damai sejahtera sesuai harapan pemerintah pusat tentang penggunaan dana desa," kata dia. 


Sampai berita ini diturunkan bendahara desa belum bisa dikonfirmasi. Sementara pihak kepala desa masih bungkam terkait nilai uang yang ada di tangan bendahara. (Yamoni)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama