Menuju Warisan Budaya Takbenda Unesco, Warga Tanah Datar Turut Memasak Rendang

 

Marandang yang diadakan Dekranasda Tanah Datar. (humas)


BATUSANGKAR-Guna mendukung dan mensukseskan pendaftaran makanan terlezat di dunia rendang sebagai warisan budaya Indonesia ke Unesco, Dekranasda Tanah Datar bersama sejumlah organisasi perangkat daerah meningikuti gerakan bersama masak rendang serentak secara virtual di seluruh dunia, Sabtu (21/8) yang dilaksanakan di halaman Gedung Indojolito Batusangkar.

Kegiatan yang dipusatkan di Padang  dibuka Gubernur Mahyeldi, didampingi Lantamal II Teluk Bayur, Dharma Pertiwi, Dekranasda,  Bhayangkari, Minang Diaspora, Dekranasda Sumbar dan Ikaboga.

Di Tanah Datar diikuti sejumlah OPD dan masyarakat memasak rendang di masing-masing lokasi (di rumah atau dapur) secara serentak di seluruh dunia.

Hadir mengikuti acara tersebut Ketua Dekranasda Tanah Datar, Lise Eka Putra, Ketua GOW Pattty Richi Aprian dan beberapa OPD di antaranya Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Koperidag, Dinas Pertanian, Dinas Pangan dan Perikanan, Pemerintah Kecamatan Sungai Tarab dan peserta lainnya.

“Khusus Dekranasda Tanah Datar memasak rendang secara serendak dilaksanakan di halaman Gedung Indojolito  sebanyak lima tungku dan diikuti di kecamatan serta masyarakat di masing-masing lokasi (di rumah atau dapur) secara serentak di seluruh dunia yang ditayangkan live secara virtual," sampai Lise Eka Putra.

Gerakan serentak melalui Zoom Meeting tersebut, sebelum mengikuti zoom, rendang dimasak lebih dahulu (masih berbentuk Kaliyo) dan saat pelaksanaan acara rendang berada di atas kuali dan tungku dengan api menyala menjelang matang. 

Lise berharap dengan partisipasi Tanah Datar dalam kegiatan ini bisa mengantarkan masakan kebanggaan Minangkabau menjadi tercatat sebagai warisan budaya di Unesco. “Melalui gerakan rendang mendunia ini semakin menggelorakan program bangga buatan Indonesia,” tutupnya yang dikutip dari siaran pers Bagian Humas. (*)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama