Senyum Pembatik dari KBA Talang Babungo

Pincuran Puti, destinasi wisata di Talang Babungo, Kecamatan Hiliran Gumanti


Waitlem

(Wartawan Liputankini.com)


NAGARI Talang Babungo masuk dalam kawasan Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok. Berada sekitar 60 kilometer dari pusat Pemerintahan Kabupaten Solok di Arosuka, nagari ini terus menggeliat dengan beragam aktivitas.

Sejak 2016, nagari yang dulunya termasuk kawasan Kecamatan Lembah Gumanti ini, masuk dalam program Kampung Berseri Astra (KBA). Sejak 2016,  KBA Talang Babungo termasuk satunya-satunya nagari yang masuk program KBA di Sumatera Barat.  “Nagari Talang Babungo terdiri atas tujuh jorong,”  ujar Hafizur Rahman, Wali Nagari Talang Babungo. 

Ketujuh jorong tersebut adalah Talang Barat, Talang Timur, Tabek, Taratak Jarang, Silanjai, Taratak Dama dan Jorong Bulakan.  “Kini, Talang Babungo fokus pada tiga program utama,” jelas Hafizur Rahman.


Hafizur Rahman, Wali Nagari Talang Babungo. 

Tiga program utama itu adalah one jorong one destinasi, one jorong one sanggar dan one jorong one rumah tahfiz. “Pemerintahan Nagari mendorong setiap jorong bisa tumbuh dan berkembang dengan keunikan masing-masing,” jelas Hafizur Rahman. 

Destinasi Wisata pertama yang diresmikan adalah Pincuran Puti di Jorong Taratak Jarang. Wakil Gubernur Sumbar,  Audy Joynaldi  bersama Wakil Bupati Solok Jon Firman Pandu berkenan meresmikan kawasan wisata alam ini. 

Pincuran Puti, jelas Hafizur Rahman, tidak sekedar melihat air terjun, kawasan ini mampu membuat Wakil Gubernur dan para undangan terkesima dengan keindahan dan kealamiannya.

Jorong Taratak Jarang berbatasan langsung dengan Jorong Tabek, pusat KBA Talang Babungo. Taratak Jarang mengandalkan Pincuran Puti sebagai kawasan wisata baru di Talang Babungo.  Di sini akan dibangun jjuga camping ground, arena bermain, cafe dan fasilitas lainnya.

“Wisatatan yang tidak memanfaatkan area berkemping, bisa memanfaatkan homestay yang ada di KBA Tabek,” jelas Hafizur Rahman.

Saat ini, KBA Tabek Talang Babungo memiliki 29 homestay dengan 45 kamar. Wisatawan maupun para pengunjung yang datang ke KBA Talang Babungo ini, banyak yang juga yang memiliih untuk menginap di homestay ini.  “KBA Talang Babungo memiliki homestay terbanyak di Sumatera Barat,” jelas Kasri.


Ketua KBA Talang Babungo, Kasri 

Jarang ada satu jorong atau satu nagari yang memiliki homestay begitu banyak.  Sebelum pandemi Covid-19, nyaris tidak pekan ada saja yang berkunjung ke KBA Tabek Talang Babungo ini. Selama masa pandemi, kunjngan memang menurun drastis karena adanya larangan berkumpul dalam jumlah banyak. 


Senyum  Sumringah dari Talang Babungo

Pandemi Covid-19 tidak membuat Talang  Babungo mengubur impiannya untuk membangun. Melalui tiga program utama, nagari di bagian Selatan Kabupaten Solok ini justru berinovasi melalui pengembangan destinasi wisata. “Kami optimis one jorong one destinasi wisata bisa membawa Talang Babungo tersenyum,” ujar Hafizur Rahman.

Senyum itu sudah  mulai terlihat. Pincurin Puti mengawali senyum dari KBA Talang Babungo.  Ratusan pengunjung memadati kawasan yang baru diresmikan oleh Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy  pada Minggu, 26 Desember 2021. “Pincuran Puti akan dijadikan sentral dari paket wisata di Talang Babungo,” jelas Hafizur Rahman. 

Semua destinasi wisata di Talang Babungo, jelas Hafizur Rahman, akan dikelola oleh Bumnag (Badan Usaha Milik Nagari). Karena itulah, ia telah membentuk Bumnag tersebut. Bahkan para pengurus Bumnag sudah merancang beberapa program untuk ‘menjual’ kawasan wisata ini.


Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joynaldi di Pincuran Puti

“Kita akan membuat paket wisata yang unik dan menarik,” ujar Febri Yoki Heriko, Ketua Bumnag Talang Babungo.

Wisatawan datang ke Talang Babungo bukan sebatas menikmati alamnya, tetapi bagaimana bisa membuat mereka betah dan ingin kembali ke nagari ini. Paket wisata seperti itu harus dibangun dan diciptakan, mengingat Talang Babungo tidak di jalan lintas. 

“Wisatawan sengaja datang ke sini karena merindukan sesuatu, yang tidak ditemukan di tempat lain,” ujar Febri Yoki Heriko meyakinkan.

Ia memang belum mengekspos paket wisata yang dimaksud karena belum semua jorong menyelesaikan destinasi wisatanya. 

Ada Air Malanca di Jorong Talang Timur, ada juga Air Taburo. Baik Air Malanca maupun Air Taburo termasuk destinasi yang unik. “Destinasi ini hanya ada dua di Indonesia,” ujar Hafizur Rahman meyakinkan.

Pembatik Berbagi Senyum


Para pembatik dari Talang Babungo


Ketika setiap jorong berbagi senyum melalui destinasi wisata, KBA Tabek menggeliar melalui batik. Sebanyak 22 ibu-ibu belajar membantik. Mereka belajar dari dasar, hingga mampu membatik. 

“Ibu-ibu ini belajar membatik dari Pembatik dari Sanggar Salingka Tabek, Koto Baru,” ujar Pelni Eliza. 

Sanggar Salingka Tabek baru eksis enam tahun terakhir, tetapi, pangsa pasar batiknya bukan lagi sebatas  Sumatera Barat atau Sumatera. Pesanan datang dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan wisatawan dari Malaysia dan Singapura beberapa kali membeli batik Salingka Tabek ini. “Kita berusaha berbagi dengan kaum ibu dari KBA Talang Babungo ini,” ujar Yusrizal, pemilik sekaligus instruktur batik ini. 

Yusrizal meyakinkan jika masa depan batik sangat menjanjikan. Bahkan pada masa pandemi Covid-19 sekalipun, ia tidak merasakan dampaknya, Penjualannya justru meningkat daripada sebelumnya. “Pada tahun ini, penjualan batik Salingka Tabek mencapai Rp200 juta lebih,” jelas Yusrizal. 


Yusrizal, Pembatik dari Sanggar Batik Salingka Tabek

Padahal pada 2020 hanya sekitar Rp165 juta. Saat itu karena dilarang berkumpul dan wisatawan maupun kunjungan dalam jumlah dibatasi. Padahal Sanggar Batik yang dikelolanya bisa menerima tamu untuk sekedar melihat dan membeli batik, atau ada yang belajar membatik.

“Para pembatik KBA Tabek ini diharapkan bisa membantu untuk memenuhi pesanan atau mencari pasaran sendiri,” jelas Yusrizal, yang juga sudah bekerjasama dengan ASITA Riau.

Sejak membuka Sanggar, jelas Yusrizal, ia sama sekali tidak pelit berbagi. Ketika ia bisa tersenyum karena padatnya pesanan, ia pun ingin semua yang dibinanya bisa berbuat lebih baik lagi. “Mereka akan menjadi mitra, bukan pesaing  bisnis," ujar Yusrizal.

Yusrizal ingin para ibu yang belajar membatik ini, bisa membantunya memenuhi pesanan yang kian padat. Bahkan hingga pertengahan tahun 2022, Sanggar Salingka Tabek tinggal memenuhi pesanan. Jika ada yang menginginkan batik dari Salingka Tabek harus antri berbulan-bulan. “Dua bulan menjelang akhir tahun ini, kami kehabisan stok,” jelas Yusrizal.

Ia tidak menduga sama sekali, batik Salingka Tabek bisa mendunia dalam waktu singkat. Beberapa pembatik yang dibimbingnya pun sudah banyak yang mandiri. Namun mereka tidak pernah melupakan Batik Salingka Tabek. 

“Kadangkala, kita minta tolong kepada Sanggar Batik tersebut untuk menyelesaikan pesanan,” jelas Yusrizal.

Yang menggembirakan jelas, Yusrizal, mereka menjadi mitra. Sekalipun sanggar batik tersebut ada di Sumatera Barat maupun di luar Sumatera Barat, komunikasi tetap berjalan dengan baik.  “Kita bersyukur karena bisa berbagi kebahagiaan,” jelas Yusrizal.

Yusrizal optimis dari KBA Tabek Talang Babungo ini juga akan muncul pembatik professional.  Jika ada yang dianggapnya mampu memenuhi standar Batik Salingka Tabek, maka ia segera memberinya kepercayaan untuk menyelesaikan pesanan.

Ketika Batik Salingka Tabek  tersenyum bahagia karena padatnya pesanan, ia optimis dari KBA Tabek inipun akan terlihat senyum pembatik. (*)



Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama