Pembangunan Labor Sentral Unand Dimulai

 Dirjen Sumberdaya Dikti, Rektor Unand dan pejabat lainnya tinjau lokasi pembangunan laboratorium sentral



PADANG-Pembagunan laboratorium sentral Universitas Andalas dimulai yang ditandai dengan peletakan batu pertama, Kamis (2/6/2022). Labor tersebut dibangun di lingkungan kampus Limau Manis, Padang.


Pembangunan labor itu memiliki pagu dana Rp65 miliar yang bersumber dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Pekerjaan pembangunan dilakukan anak usaha BUMN, PT Anugerah Nindya Beton KSO. Peletakan batu pertama dilakukan Dirjen Sumberdaya Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Sofwan Effendi bersama Rektor Prof. Yuliandri.

Direktur PT Anugerah Nindya Beton KSO, Okven Ronaldo menyebutkan, perusahaan yang ia pimpin merupakan anak perusahaan kontraktor BUMN yang fokus dalam proyek pemerintah di bawah Rp100 miliar. "Kita sudah sering bermitra dengan Dirjen Dikti, terutama pembangunan sarana prasarana pendidikan," katanya.

Dia menyebutkan, bangunan laboratorium sentral di Unand memiliki 520 tiang. Bila tak ada aral melintang, hingga jelang akhir tahun proyek ini selesai dikerjakan. "Mohon doa dan dukungan semua pihak," ujarnya.

Rektor Yuliandri ucapan terimakasih kepada pemerintah pusat, dalam hal ini  Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, khususnya Direktorat Pendidikan Tinggi.

Dikatakan rektor, pembangunan laboratorium sentral itu merupakan usulan Unand ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. "Pembangunan laboratorium ini merupakan komitmen Unand dalam mendukung proses pembelajaran," katanya.

Dijelaskan rektor, pembangunan ini merupakan tindak lanjut dalam implementasi visi dan misi perguruan tinggi. Pembangunan labor itu berawal dari usulan pada 2020 untuk pembangunan beberapa sarana pendidikan ke Dirjen Kemenristek dan Bappenas. "Pada 2021 usulan pembangunan labor sentral disetujui," kata rektor.

Dijelaskan rektor,  ada dua paket kegiatan dalam pembangunan labor sentral ini. "Mari sama-sama mengawal proyek ini. Momentum ini akan dicatat dalam sejarah," kata Yuliandri.

Direktur Jenderal Sumberdaya Dikti, Sofwan Effendi mengatakan, program pembangunan sarana prasarana pendidikan menjadi konsen utama pemerintah dalam menyongsong generasi emas. Pemerintah sangat giat dalam mendukung industri nasional.

Ia mengharapkan proyek ini bisa dikawal bersama. Pengerjaan proyek ini didanai SBSN. (ZK)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama