Bukan dari Lembaga Kaleng-kaleng, Tujuh Prodi di Unand Raih Akreditasi FIBAA

 Gerbang Unand kampus Limau Manis


JERMAN-Sebanyak tujuh program studi di Unand raih akreditasi internasional. Akreditasi itu diberikan sebuah lembaga yang berkedudukan di Jerman. Lembaga itu bernama Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA).


Tujuh program studi itu, masing-masing, tiga di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dua di Fakultas Ilmu Budaya. Kemudian, dua prodi pascasarjana ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Prodi S1 yang meraih dari akreditasi, dari Fakultas Ekonomi adalah Manajemen, Akuntansi dan Ilmu Ekonomi. Dua dari Fakultas Ilmu Budaya, masing-masing Sastra Indonesia dan Sastra Jepang.

Program studi yang meraih akreditasi internasional itu, prodi S1 yang meraih akreditasi, adalah Sastra Indonesia dan Sastra Jepang. Dua prodi itu ada di Fakultas Ilmu Budaya. Sedangkan untuk S2, adalah Prodi Manajemen dan Akuntansi.

FIBAA bukan lembaga kaleng-kaleng. FIBAA sendiri merupakan Lembaga akreditasi yang melakukan penjaminan mutu dan pengembangan kualitas pendidikan tinggi yang berbasis di Bonn, Jerman. FIBAA didirikan pada 2002 untuk melakukan akreditasi terhadap sekolah bisnis di dunia. 

FIBAA merupakan salah satu lembaga akreditasi internasional di bawah European Quality Assurance Register (EQAR) untuk pendidikan tinggi yang diakui Dikti berdasarkan Kepmendikbud Nomor 83/P/2020 tentang Lembaga Akreditasi Internasional.

FIBAA memiliki misi untuk meningkatkan nilai-nilai transparansi, kualitas dan internasional secara keseluruh di bidang pendidikan tinggi. Proses akreditasi internasional FIBAA membutuhkan berbulang-bulan dan bisa dalam hitungan tahun karena FIBAA tak ingin gegabah dalam memberikan akreditasi.

Khusus di Unand, upaya meraih akreditasi dimulai sejak Desember 2020. Akreditasi yang dikeluarkan FIBAA bagi tujuh program studi di Unand berlaku 29 Juni 2022 sampai 28 Juni 2027.

"Pencapaian dari kedua prodi ini diharapkan memotivasi prodi lain di FIB agar menyiapkan diri diakreditasi secara internasional. Untuk itu, marilah kita bersama membangun FIB agar lebih baik lagi ke depannya," kata Dekan FIB, Prof. Herwandi.

"Semoga Allah tetap memberi jalan yang selebar-lebarnya. Hal yang pasti, kita harapkan dan upayakan agar semua prodi di FIB dapat memperoleh akreditasi internasional," tambah Prof. Herwandi.

Merujuk pada sejumlah referensi, FIBAA memiliki 54 butir mutu yang atas lima kriteria. Masing-masing kriteria memiliki standar yang ketat. Lima kriteria itu, meliputi tujuan pendidikan, penerimaan mahasiswa baru, kurikulum dan proses pembelajaran lingkungan akademik, termasuk sumberdaya manusia, keuangan dan sarana prasarana) serta penjaminan mutu dan dokumentasi. 

Rektor Prof. Yuliandri yang tengah berada di Perancis, menyatakan dengan berhasilnya tujuh prodi yang terakreditasi FIBBA, maka Universitas Andalas sudah memiliki 12 Prodi terakreditasi internasional, termasuk tiga prodi oleh ABET dan dua prodi oleh IABEE pada Fakultas Teknik. 

Dalam tahun ini, Prodi S1 Kimia Fakultas MIPA juga akan diivisitasi dalam rangka akreditasi internasional oleh The Royal Society of Chemistry. “Capaian akreditasi internasional ini tentu akan menambah bukti kinerja Universitas Andalas terutama Indikator Kinerja Utama (IKU 8), yaitu jumlah prodi terakreditasi internasional,” ujar Rektor Yuliandri . 

Wakil Rektor I Universitas Andalas, Prof. Mansyudin  menambahkan, semua prodi yang telah akreditasi internasional akan didorong untuk melakukan kerja sama internasional dalam rangka internasionalisasi pendidikan, melalui program, gelar ganda regular atau gelar ganda percepatan (acceleration).

Dekan FEB Dr. Efa Yonedi menyampaikan komitmennya tujuan akreditasi FIBAA tidak hanya untuk mendapatkan sertifikat tetapi merupakan strategi untuk memperbaiki mutu pendidikan secara berkelanjutan. 

Selamat untuk Unand. (zk)



Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama