Menteri Koperasi Bertanya, Ada yang Mau Jadi Pegawai, Tak Satu pun Mahasiswa Unand Tunjuk Tangan

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki

 


PADANG-Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, Jumat (1/7/2022) memberi kuliah umum di Universitas Andalas, kampus Limau Manis. Teten memberi kuliah umum yang mengusung tema youth entrepreneur wanted.

Teten berbicara panjang lebar tentang perlunya kewirausahaan di kalangan generasi muda. Diperkirakan, Indonesia akan menjelma menjadi empat besar negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia, setelah Amerika Serikat, Cina dan India. 

Menyongsong era itu, kata Teten, diperlukan kesiapan entrepreneur muda. Teten menyebut sejumlah survei yang menyatakan, sekarang banyak anak muda yang mau jadi pengusaha. Bukan lagi menjadi pegawai.

"Beda dengan zaman saya dulu, begitu tamat langsung mencari  lowongan," kata dia.

Lantas, Teten bertanya, "Adakah mahasiswa Unand yang mau jadi pegawai?" Ternyata, tak satu pun mahasiswa yang tunjuk tangan.

Lalu, Teten kembali bertanya, "Adakah mahasiswa Unand yang mau jadi pengusaha?" 

Malu-malu, cuma sedikit mahasiswa yang tunjuk tangan. Teten mengulangi pertanyaan yang sama, akhirnya semua mahasiswa yang ikut kuliah umum tunjuk tangan. Situasi pun bergemuruh dengan tepuk tangan.

Dikatakan Teten, untuk menjadi negara maju memang diperlukan banyak wirausahawan muda. Indonesia tertinggal jauh bila dibandingan dengan negara maju dalam persentase jumlah usahawan.

Teten memberikan apresiasi kepada Universitas Andalas yang menjadikan kewirausahaan menjadi mata kuliah wajin. "Keren Unand," katanya.

Menurut Teten, semangat berusaha mahasiswa Unand memang harus diasah. Sebab, darah pengusaha mengalir pada jiwa orang Minang. "Tinggal diarahkan saja aar muncul wirausaha baru," ujar Teten.

Kedatangan Teten Masduki dalam rangka peluncuran program kerjasama Kemenkop UKM dengan Universitas Andalas dalam program peningkatan kapasitas start up serta mini expo produk Universitas Andalas.

Dijelaskan Teten, pemerintah serius mengembangkan dan memajukan wirausaha muda. Pemerintah mengeluarkan Perpres Pengembangan Kewirausahaan Nasional. Perpres tersebut diperlukan untuk mengejar ketertinggalan jumlah wirausaha di Indonesia yang masih mencapai 3,47 persen. Pemerintah menargetkan pertumbuhan rasio kewirausahaan pada 2024 mencapai 3,95 persen agar struktur ekonomi nasional lebih kuat.

Ditambahkan Teten, Universitas Andalas harus mengubah kurikulum, bukan hanya mencetak sarjana, tapi juga wirausaha yang kompetitif baik dalam dan luar negeri. "Pendekatan perkuliahan harus diubah, konsepnya ciptakan lapangan kerja, bukan menjadi pencari kerja," lanjutnya

Menurut Teten, volusi pengembangan kewirausahaan ini dilakukan dengan basis riset. Kemenkop UKM kini bermitra dengan beberapa Universitas di Indonesia. Kerjasama ini dilakukan dalam mendorong lulusan universitas menjadi lulusan yang berkompeten dan mampu menjadi aggregator dalam menghadapi permasalahan ini.

"Dalam menghadapi era perdagangan bebas, jangan sampai produk impor menguasai negara, kita harus ciptakan produk unggulan yang inovatif," katanya.

Rektor diwakili Wakil Rektor I, Prof Mansyurdin memberikan ucapan terimakasih atas kehadiran menteri, anggota DPR dan pejabat lainnya ke Unand. "Unand telah menetapkan mata kuliah kewirausahaan yang berlaku untuk setiap mahasiswa program studisarjana," katanya.

Ditambahkan, mata kuliah itu memang ditujukan untuk memunculkan wirausahawan baru. "Kegiatan pembimbingan kewirausahaan mahasiswa tersebut dilakukan melalui Pusat Inkubator UPT Kewirausahaan Universitas Andalas," katanya. (ZK)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama