Netizen Mau Indonesia Keluar dari AFF, Simak Dulu Sejarahnya



PADANG-Kalangan netizen ingin Indonesia keluar dari AFF (Asean Football Federation). Sikap netizen itu lantaran kecewa dengan hasil pertandingan antara Vietnam dengan Thailand. Dua negara itu dianggap main mata guna menyingkirkan Indonesia. Netizen kecewa lantaran AFF memberlakukan aturan head to head, sementara pasukan Shin Tae-yong berhak jadi juara grup jika aturan itu tak diberlakukan.


PSSI memahami dan menyadari regulasi Piala AFF U-19 yang membuat Indonesia gagal melaju ke semifinal. PSSI memahami dan menyadari layaknya sebuah tim jika ingin melaju ke fase berikutnya harus bergantung kepada tim itu sendiri dan bukan menggantungkan kepada tim/negara lain.

“Namun, PSSI juga melihat saat laga antara Thailand dan Vietnam ada sesuatu yang tidak berjalan sebagaimana mestinya (fairplay). Apakah pantas sebuah negara besar seperti itu melakukan hal itu. PSSI tidak menuduh, tetapi kita hanya mempertanyakan,” kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan yag dikutip dari laman resmi federasi.

Iriawan menambahkan soal regulasi AFF ini tidak ada masalah. Sebab, saat manager meeting sudah dibahas dan PSSI memahami itu. Akan, tetapi, PSSI melihat dalam 27 menit terakhir laga Thailand dan Vietnam ada kejanggalan. Khususnya saat kedudukan 1-1. Ini bisa dilihat saat kedua tim hanya memainkan bola di garis belakang dan tidak berniat untuk menyerang.

"Kalau mereka (Thailand vs Vietnam) mainnya benar, saya tidak masalah. Ini terlihat mereka main-main. Ini yang membuat kami terluka. Itu sebabnya saya akan mengirim surat protes resmi kepada AFF agar mereka melakukan investigasi melalui Komite Disiplin (Komdis) AFF. Apakah ada match fixing atau tidak. Kalau tidak terbukti ya tidak masalah. Saat ini banyak netizen yang meminta Indonesia keluar dari AFF karena mereka menganggap ada permainan," imbuh Iriawan.


Ini sejarah AFF

Sebelum AFF berdiri, lima negara di kawasan ASEAN menggelar pertemuan di Bangkok pada 1982. Pertemuan itulah yang menjadi cikal bakal terbentuknya AFF yang masih bertahan hingga sekarang.

Lima negara yang berkumpul di Bangkok itu, Malaysia diwakili Dato' Seri Haji Samah, Indonesia diwakili Hans Pandelaki, Filipina mengutus Fernando G. Alvarez, Singapura mendatangkan Teo Chong Tee dan Yap Boon Chuang, dan dari Thailand adalah Pisit Ngampanich.

Dua tahun setelah pertemuan perdana, pada 1984 diadakan lagi pertemuan. Hasilnya, enam delegasi dari sepakbola Asia Tenggara sepakat membentuk AFF.

Kardono menjadi pimpinan AFF pertama. Ketua Umum PSSI ketika itu memimpin AFF bersama Pengiran Ibrahim Pengiran Damit dari Brunei Darussalam.

Setelah terbentuk AFF, diadakan turnamen antar klub Asia Tenggara yang dinamai ASEAN Club Championship. Turnamen perdana itu dimenangi Bangkok Bank of Thailand usai mengalahkan Yanita Utama di final.

Turnamen ini berjalan  lima  tahun. Pada 1989, karena tidak ada agenda lain, AFF sepakat membentuk kompetisi antar negara Asia Tenggara.Kesimpulannya, Indonesia  menjadi bagian dari sejarah pembentukan AFF. 

Piala AFF dulunya dinamai Piala Tiger karena disponsori perusahaan bir yang bernama Tigeer. Lalu, ada sponsor baru, Suzuki. (diolah dari berbagai sumber)



Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama