Seminar Nasional di Pascasarjana Unand, IPKP Siap Hadapi Perubahan Paradigma Pembangunan


Wakil Rektor Unand, Insannul Kamil buka seminar


PADANG-Pascasarjana Universitas Andalas adakan seminar nasional IPKP untuk kemandirian masyarakat dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Seminar diadakan di Hotel Santika Padang, Kamis (8/12/2022).

Ketua panitia seminar, Dr. Hery Bachrizal Tanjung menyebutkan, perubahan paradigma dan teknologi telah mengubah pula peran IPKP. Prodi IPKP sudah sembilan tahun lalu ada di Universitas Andalas.


Ketua panitia beri laporan

"Awal tahun akan tinjau tentang kurikulum IPKP guna menjawab tantangan zaman," katanya.

Dijelaskan Hery Bachrizal Tanjung menyebutkan, seminar menghadirkan narasumber yang merupakan pakar di bidangnya. Seminar juga mengudang sejumlah organisasi perangkat daerah pemerintah provinsi.

Direktur Sekolah Pascasarjana Unand, Prof. Nusyirwan Effendi menyebutkan, seminar nasional merupakan program rutin setiap tahun. Seminar dilakukan dengan mengusung beragam tema, karena pascasarjana bersifat multidimensi. Tahun lalu mengambil tema tentang energi. 


Direktur Sekolah Pascasarjana Unand, Prof. Nusyirwan Effendi

Nusyirwan menyebutkan, sekolah pascasarjana masih harus memperkenalkan diri kepada masyarakat. Unand sudah PTN-BH, sudah akreditasi unggul, namun masih ada program studi yang kesulitan mendapatkan mahasiswa. "Padahal, Unand tidak kurang bila dibandingkan dengan perguruan tinggi di Jawa," kata Nusyirwan.

Sekolah Pascasarjana Unand memiliki Program Studi Ilmu Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan (IPKP). Seminar diharapkan memberikan perspektif kepada masyarakat untuk kuliah di Pascasarjana Unand. "Para peserta semoga menjadi duta agar masyarakat mau kuliah pascasarjana di Unand," katanya.

Nusyirwan mengemukakan, seminar kali ini dengan narasumber yang berasal dari kalangan akademisi, praktisi dan birokrat. Seminar juga mendatangkan narasumber dari IPB, UGM dan Universitas Andalas. Direktur Utama Semen Padang juga menjadi narasumber dalam seminar tersebut.

Narasumber dari UGM adalah  Subejo Ph.D, dari IPB, Prof. Sumardjo, dari Unand, Prof. Helmi dan Prof. Asdi Agustar. Narasumber lainnya, Direktur Utama PT Semen Padang, Asril Mukhtar serta Sekretaris Dinas PMD Sumbar.

Seminar nasional itu dibuka Wakil Rektor Bidang SDM dan Teknologi Informasi, Insannul Kamil mewakili Rektor Prof. Yuliandri. Insannul menyebutkan, persepsi tentang pembangunan sekarang sudah berubah.  Cara berpikir tentang pembangunan juga telah berubah. "Saya memuji program IPKP di pascasarjana," kata Insannul.

Insannul mengemukakan, pembangunan juga telah bergeser dalam konteks masyarakat. Dulu masyarakat jadi objek, sekarang jadi subjek. "Ini juga menggeser cara berpikir dalam memandang IPKP, sejalan dengan pergeseran paradigma pembangunan konteks masyarakat," katanya.

Ditambahkan, penyuluhan dan komunikasi pembangunan diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan. "Hanya orang kreatif yang bisa melahirkan inovasi," katanya.

Insannul berharap Program Magister IPKP menjadi pendorong. "Saya berharap, masyarakat dari luar provinsi yang datang Unand. Orang Sumbar kita dorong saja untuk kuliah di Jawa," kata Insannul.

Guna menarik minat masyarakat daerah lain kuliah ke Unand, maka Pascasarjana Unand meningkatkan kualitas. "Kalau perlu kita buat program doktor IPKP," katanya. (*)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama