Angka Stunting di Tanah Datar Turun

 Ilustrasi stunting. (kompasiana.com)


BATUSANGKAR-Pemerintah Kabupaten Tanah Datar terus berupaya menurunkan angka stunting. Upaya yang dilakukan perlahan telah menunjukan hasilnya.

Bersumber dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Tanah Datar, 21,5 persen di 2021 turun menjadi 18,9 persen di 2022.

Hal itu memantik semangat jajaran pemerintah daerah untuk terus melakukan intervensi spesifik dan intervensi sensitif  melalui seluruh perangkat daerah guna percepatan penurunan stunting.

“Prevalensi stunting di Tanah Datar turun 2,6 persen di 2022. Maka dari itu, perlu adanya kolaborasi seluruh perangkat daerah untuk percepatan penurunan stunting,” ujar Wakil Bupati Richi Aprian pada rapat koordinasi percepatan penurunan stunting di aula eksekutif kantor bupati, Senin (20/2/2023).

Richi berharap melalui rakor itu, dapat terencana program dan kegiatan untuk menurunkan angka stunting, serta memastikan individu atau Kelompok Penerima Manfaat (KPM) mendapatkan akses terhadap program yang dilaksanakan.

“Tim percepatan penurunan stunting (TPPS) tingkat kecamatan dan nagari untuk segera dibentuk. Selain itu, tentukan lokus penurunan stunting dan sebagainya. Ini dilakukan untuk mencapai target nasional prevalensi stunting 14 persen di 2024,” ujar Richi yang dikutip dari Prokopim Setda Tanah Datar. (*)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama