Kepala SMA Negeri 1 Bantarbolang Bantah Isu Jual Beli Bangku

 Penerimaan siswa baru di  SMA Negeri 1 Bantarbolang


PEMALANG-Beredar pemberitaan di beberapa media atas dugaan telah terjadi jual beli bangku di SMA Negeri 1 Bantarbolang oleh panitia penerimaan peserta didik baru (PPDB). Kepala sekolah mengatakan tidak terjadi dan tidak benar ada transaksi dalam penerimaan siswa baru.


"Proses PPDB di sekolah kami berjalan sangat baik, jujur, transparan, akuntabel sesuai dengan regulasi dan Juknis PPDB 2023. Kami sampaikan, kalau ada yang mengatakan bahwa dugaan ada yang bermain dengan masalah penerimaan siswa baru ini, adanya titipan dari oknum tertentu ataupun jual beli bangku sekolah tersebut atau terjadi jual beli kursi, itu tidak benar," tegas Kepala SMA N 1 Bantarbolang, Sanyoto Nugroho, Sabtu (29/7/2023).

Sanyoto mengatakan, SMA Negeri 1 Bantarbolang telah selesai menjalankan proses kegiatan PPDB 2023, semuanya berjalan sesuai dengan Juknis PPDB, Peraturan Gubernur dan Nota Dinas No. 01445/KADIN/VII/2023, per tanggal 7 Juli 2023, perihal Pemenuhan Daya Tampung Kelas X Hasil Seleksi PPDB SMA Negeri dan SMK Negeri Provinsi Jawa Tengah Tahun Ajaran 2023/2024.

"Adanya hal dugaan itu muncul, kemungkinkan karena ketika pelaksanaan PPDB di SMA Negeri 1 Bantarbolang pada hari terakhir, tepatnya Kamis 6 Juli 2023, masih ada kekurangan kuota dikarenakan ada siswa yang tidak mendaftar ulang," ungkapnya.

Menurutnya, menyikapi adanya siswa yang tidak mendaftar ulang, panitia sudah mengambil langkah dengan cara menghubungi siswa melalui telepon, dan jika dihubungi lewat telepon tidak tersambung, panitia mendatangi rumah calon siswa baru memastikan anaknya mau sekolah di SMA negeri Bantarbolang atau tidak.

"Upaya panitia menghubungi siswa sudah maksimal namun hasilnya sampai 6 Juli 2023 (daftar ulang hari terakhir) pukul 16.00, terdapat tiga siswa yang tidak mendaftar ulang di SMA N 1 Bantarbolang dengan alasan mau sekolah di pondok dan ada juga yang lebih memilih SMK swasta, terhadap anak yang memilih pilihan sekolah lain sudah barang tentu panitia tidak dapat memaksa," terang Sanyoto Nugroho. 

Terhadap anak yang tidak daftar ulang, Sanyoto menambahkan, panitia PPDB memberi kesempatan untuk membuat surat pengunduran diri ditandatangani di surat bermaterai dan diketahui oleh orang tua, hal ini dilakukan panitia untuk lebih mengedepankan prinsip ke hati-hatian supaya tidak ada komplain di kemudian hari.

Berdasarkan hasil rapat panitia PPDB SMA Negeri 1 Bantarbolang, Kamis (6/7/2023), diputuskan jumlah diterima sejumlah 357 siswa dan pada hari itu juga hasilnya disampaikan ke Cabdin XII Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Akan tetapi pada tanggal 7 Juli 2023 keluar nota dinas dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, yang isinya agar kekurangan kuota agar dipenuhi. Artinya apabila terjadi kekurangan kuota di SMA Negeri Negeri 1 Bantarbolang mohon untuk bisa dipenuhi.

"Kepala dinas memerintahkan kepada Kepala Negeri SMA maupun SMK apabila di sekolah itu ada yang masih kurang, karena memang mungkin pendaftarnya kurang atau ada yang tidak daftar ulang, semua diberi kesempatan untuk memenuhi dengan memanggil siswa yang belum dapat sekolah atau belum sekolah, itu kronologi intinya," ujarnya.

Selanjutnya, pada Senin 10 Juli 2023, pihaknya mengumpulkanpanitia, menyampaikan ada nota dinas dari Dinas Pendidikan untuk memenuhi kuota, sehingga kekurangan tiga siswa dari 360 kuota untuk segera  dipenuhi. (SURINO)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama