Wury Ma'ruf Amin Terkesan dengan UMKM Kriya di Kabupaten Solok

 Ketua Umum Dekranas, Wury Ma'ruf Amin  bersama jajaran Ketua Dekranas Sumbar dan Kabupaten Solok


SOLOK-Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Wury Ma'ruf Amin menilai kekayaan khasanah budaya yang dimiliki Indonesia yang merupakan potensi besar untuk digali guna mengembangkan produk industri kriya. 


"Indonesia adalah negara yang kaya akan tradisi budaya. Ini adalah modal untuk mengembangkan produk kriya yang unik dan khas dan memiliki nilai jual yang tinggi," katanya, Kamis (20/7/2023).

Kegiatan diadakan di lapangan Sepak Bola Nagari Panyakalan. 

Ia mengatakan hal itu saat membuka peningkatan kompetensi UMKM kriya di Kabupaten Solok. Menurutnya, perubahan zaman juga membuat tantangan untuk pengembangan produk industri kriya menjadi semakin beragam. Karena itu perlu dicarikan upaya agar terus bisa menghadirkan produk-produk baru. 

"Yang dibutuhkan adalah kreativitas dan inovasi. Dengan kreativitas bisa dilihat peluang baru, beradaptasi sesuai dengan kebutuhan pasar. Sementara dengan inovasi bisa menciptakan proses produksi yang lebih efektif," katanya. 

Ia menyebut dengan penerapan dua hal tersebut bisa melahirkan produk yang menarik dan bernilai tinggi dengan memadukan nilai tradisi dan modern. 

"Kita mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Investasi/BKPM yang telah menginisiasi peningkatan kompetensi UMKM kriya di Solok ini," katanya. 

Wury menyebut Dekranas memberikan dukungan penuh untuk pengembangan SDM UMKM kriya. "Fasilitas, akses dana, pasar, kemudahan berusaha dan promosi akan menjadi fokus kita," katanya. 

Dekranas, menurutnya, tidak bisa berjalan sendiri. Dia mengajak semua pihak untuk membangun ekosistem yang ramah untuk kreativitas dan inovasi, saling berbagi pengetahuan, pengalaman untuk membangun industri kriya. 

"Dengan ini, tidak hanya menciptakan produk kriya tetapi juga mewariskannya kepada generasi yang akan datang," katanya. 

Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas Pusat Sri Suparni Bahlil menyebut kegiatan yang digelar di Sumbar adalah yang ketiga kali sejak pandemi Covid-19. 

"Pasca pandemi Covid-19, UMKM kriya mulai kebali tumbuh karena itu perlu diberikan pendampingan manajemen, perluasan pasar, hak cipta, dan lain-lain guna meningkatkan daya saing," katanya. 

Ia menyebut adanya kesepakatan perjanjian  kerjasama antara Solok-ISI adalah bentuk upaya nyata dan sinergi terhadap peningkatan kompetensi UMKM kriya di Solok.

"Peningkatan kompetensi UMKM kriya di Solok tersebut berkoordinasi dengan seluruh Dekranasda dan di dukung penuh BKPM," katanya. 

Ketua Dekranasda Sumbar, Harneli Mahyeldi mengucapkan terima kasih atas perhatian Dekranas pusat dan BKPM yang telah melaksanakan program peningkatan kapasitas UMKM kriya di Solok dan Padang Panjang. 

Ia menyebutkan kesempatan itu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pelaku UMKM kriya di Sumbar. 

"Ini adalah peluang untuk menambah ilmu, memperluas pengetahuan serta menambah jaringan. Manfaatkan peluang ini dengan sebaik-baiknya," ajak Harneli.

Bupati Epyardi Asda menyampaikan, Kabupaten Solok siap menerima investor yang mendukung kemajuan UMKM. (clara)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama