Dalam kuliah umumnya, Menperin
Agus Gumiwang Kartasasmita menggarisbawahi bahwa IKI adalah instrumen yang
sangat relevan bagi perguruan tinggi dan pemerintah daerah untuk mengukur
kinerja serta optimisme dalam sektor industri manufaktur di suatu wilayah. IKI,
yang menggambarkan perkembangan sektor industri dibandingkan dengan periode
sebelumnya, juga menjadi indikator tingkat optimisme pelaku usaha terhadap
kondisi perekonomian di masa depan.
"IKI adalah indikator
penilaian industri yang terpercaya, terkini, terlengkap, dan terdetail. IKI
juga memiliki kemampuan untuk mendiagnosa permasalahan sektor industri hingga
ke subsektor, serta membantu dalam mengantisipasi potensi kerugian yang lebih
besar jika terjadi permasalahan dalam sebuah industri," jelas Menperin
Agus.
Menperin Agus juga mengumumkan
bahwa Kementerian Perindustrian akan segera menghitung kinerja industri di
setiap wilayah di Indonesia. Ini menjadi langkah penting, terutama karena
pemerintah fokus pada pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa. IKI akan memberikan
data yang lebih komprehensif dan detail, yang sebelumnya sulit didapatkan dari
metode lama, yaitu purchasing manager’s index (PMI).

Sementara itu, Rektor Universitas
Andalas, Yuliandri, juga turut berbicara tentang peran universitas dalam
inovasi dan perkembangan industri. Universitas Andalas berhasil memenangkan
tender pengadaan tinta untuk Pemilu 2024 dalam enam zona yang mencakup 35
provinsi. Prestasi ini dianggap luar biasa karena akan menyediakan lebih dari
satu juta botol tinta yang diperlukan untuk pemenuhan kebutuhan Pemilu di
seluruh provinsi. Kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan industri
menjadi kunci dalam mengembangkan IKI yang lebih kuat dan mendukung pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan.
Kuliah umum ini juga menjadi
momentum penting dalam mendorong kolaborasi lebih lanjut antara universitas,
pemerintah, dan industri dalam rangka memajukan sektor industri Indonesia. (zk)