Eka Warga Padang Laring Derita Kanker Darah, Keluarga Menanti Uluran Tangan Dermawan

TERBARING- Eka Nofri Juliadi (44), warga Padang Laring, Kenagarian IV Koto Aur Malintang Utara, Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, yang kini berjuang melawan penyakit kanker darah. Dia dirawat di RS M. Djamil, Padang. (ist)


PADANG- Nasib malang menimpa Eka Nofri Juliadi (44), warga Padang Laring, Kenagarian IV Koto Aur Malintang Utara, Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman. Dia sedang berjuang melawan penyakit kanker darah. Eka terbaring lemah dan dirawat di RS M. Djamil, Padang.


Eka Nofri Juliadi yang akrab dipanggil Eka, dirawat di RS M. Djamil sejak Senin, 30 Oktober 2023. Ia harus dilarikan ke rumah sakit setelah hampir pingsan karena menderita sakit yang sangat parah. Keluarganya segera membawanya ke RS M. Djamil untuk mendapatkan perawatan medis.

"Iya, benar. Uda Eka dilarikan ke RS M. Djamil, Senin, 30 Oktober 2023, karena hampir pingsan karena rasa sakit yang dialaminya," ungkap istri Eka, Fatmawati, yang setia menunggu suaminya di RS M. Djamil, Minggu (5/11/2023).

Kisah yang diceritakan Fatmawati sangat menyayat hati. Eka, yang biasanya bekerja sebagai pekerja serabutan, didiagnosis oleh dokter menderita penyakit anemia aplastik dan selalu mengalami kekurangan darah. Eka harus mendapatkan transfusi darah secara rutin, jika terlambat, tubuhnya akan melemah dan akhirnya pingsan. Nasib Eka benar-benar mengharukan.

Anemia aplastik adalah salah satu jenis kelainan darah yang disebabkan oleh kegagalan sumsum tulang dalam memproduksi sel darah. Dalam kondisi ini, sumsum tulang gagal menghasilkan sel darah, termasuk sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Kondisi ini menyebabkan tubuh menjadi lemah, rentan terhadap infeksi, dan mudah mengalami pendarahan yang sulit dikendalikan. Anemia aplastik termasuk dalam kategori kelainan langka dan serius, dan bisa terjadi pada usia berapa pun.

"Beginilah keadaan Uda Eka sekarang. Ia terbaring lemah di RS M. Djamil, tubuhnya melemah, termasuk tenggorokannya, yang membuatnya kesulitan makan. Jika kondisinya memburuk, ia akan pingsan. Kami tidak tahu lagi harus mencari bantuan dari mana agar Uda Eka bisa pulih sepenuhnya," tambah ibu empat anak ini.

Kisah yang diceritakan oleh Fatmawati sangat mengharukan. Menurutnya, Eka telah menderita penyakit ini sekitar lima bulan yang lalu. Awalnya, Eka sedang memperbaiki rumah, namun nasib berkata lain ketika Eka terkena ditimpa kayu saat bekerja. Kejadian itu menyebabkan pendarahan di hidungnya, sehingga ia harus dilarikan ke RSUD Lubuk Basung dan menjalani perawatan intensif di sana.

Setelah beberapa hari, Eka dinyatakan sehat oleh rumah sakit dan diperbolehkan pulang. Namun, kondisinya tidak kembali seperti semula. Ia sering dilarikan ke rumah sakit dengan keluhan yang semakin buruk. Berulang kali ia menjalani perawatan di RSUD Lubuk Basung, namun dokter tidak dapat menemukan penyebab pasti dari keluhan yang dialaminya.

Setelah dirawat di RS M. Djamil Padang, Eka akhirnya didiagnosis mengidap penyakit anemia aplastik oleh dokter. Penyakit ini disebabkan oleh kegagalan sumsum tulang dalam memproduksi sel darah. Pada kondisi ini, sumsum tulang tidak dapat menghasilkan sel darah merah dan sel darah putih.

"Dokter mengatakan Uda Eka menderita penyakit anemia aplastik. Jika ia tidak mendapatkan transfusi darah tepat waktu, ia akan menjadi pucat dan akhirnya pingsan," tambah Fat.

Eka selalu mengalami kekurangan sel darah merah dan putih dalam tubuhnya akibat penyakit yang ia derita. Sumsum tulang belakangnya tidak lagi mampu memproduksi sel darah, sehingga ia sering merasa lemah dan kulitnya melepuh.

Keluarga Eka sangat merasakan penderitaan yang dialaminya. Mereka mengalami kesulitan finansial di tengah perawatan medis warga malang tersebut. Eka harus transfusi darah rutin dilakukan. Selain itu, kondisi kesehatan Eka semakin merosot, membuat keluarganya semakin khawatir.

Keluarga Eka sangat berharap agar ada bantuan dan dukungan finansial dari masyarakat yang peduli. Mereka merasa putus asa karena tidak tahu lagi harus mencari bantuan dari mana. Semua upaya telah dilakukan, namun biaya perawatan yang semakin mahal dan kelangkaan stok darah membuat situasinya semakin sulit.

Semua bentuk dukungan, baik moril maupun finansial, sangat berarti bagi Eka dan keluarganya. Keluarga berharap ada dermawan yang peduli terhadapnya. Nah, siapa peduli? (ab)



Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama