Mahasiswa KKN Universitas Andalas Adakan Penyuluhan Stunting di Nagari Campago

 Penyampaian materi penyuluhan di MTsN 3 Padang Pariaman dan di SMPN 1 V Koto Kampung Dalam.


PADANG PARIAMAN-Mahasiswa KKN Unanad berikan penyuluhan tentang stunting di Nagari Campago, Kecamatan V Koto Kampung Dalam, Padang Pariaman. 

Mahasiswa yang kuliah kerja nyata itu merupakan periode pertama tahun 2025. Penyuluhan diikuti dengan pemberian tablet tambah darah (TTD) untuk siswi SMP dan MTs di Nagari Campago.

Program bernama Prestasi (pelajar sehat, tuntas anemia dan cukup nutrisi). Program itu sebagai bentuk intervensi dini kasus stunting karena remaja putri perlu mendapatkan pengetahuan mengenai risiko gizi buruk dan anemia yang merupakan faktor risiko dari stunting. 

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya asupan gizi yang baik bagi remaja, termasuk mencegah anemia akibat kekurangan zat besi, serta meningkatkan kesadaran remaja putri untuk rutin meminum tablet tambah darah (TTD).

Pelaksanaan program itu bekerja sama dengan tenaga kesehatan setempat, Puskesmas Kecamatan V Koto Kampung Dalam. 

Program ini diawali dengan berdiskusi bersama pihak puskesmas mengenai permasalahan gizi pada remaja putri di Nagari Campago. Diskusi terkait program pemberian tablet tambah darah rutin oleh puskesmas kepada remaja putri.

Pelaksanaan Program Prestasi dilanjutkan dengan survei ke sekolah sasaran, SMPN 1 V Koto Kampung Dalam dan MTsN 3 Padang Pariaman.

Pihak SMPN 1 V Koto Kampung Dalam, melalui Afriati mengungkapkan permasalahan utama pada siswi mengenai gizi dan nutrisi. 

“Puskesmas dan UKS sekolah sudah rutin memberi tablet tambah darah ke seluruh siswi di sekolah, tapi kadang anak-anak ini tidak mengonsumsinya dengan rutin. Bahkan, ada anak-anak yang langsung membuang tablet setelah diberikan,” katanya.

Pihak puskesmas menyampaikan perihal perilaku remaja putri dalam mengonsumsi tablet tambah darah. 

“Remaja putri di sini sudah diberikan tablet tambah darah setiap bulan, tapi tidak ada yang memantau apakah mereka mengonsumsinya dengan rutin. Kadang alasan mereka tidak mau mengonsumsi tablet ini karena adanya misinformasi mengenai kandungan tablet ini, ada juga yang tidak mau karena menurut mereka rasanya tidak enak,” ujar Widia Wati, selaku pemegang program pemberian tablet tambah darah pada remaja putri di Puskesmas Kecamatan V Koto Kampung Dalam.

Mmahasiswa KKN didampingi pihak puskesmas memberikan panduan mengenai cara konsumsi yang benar serta efek samping ringan yang mungkin muncul, seperti mual atau perubahan warna feses, agar para siswi tidak khawatir saat mengonsumsinya. (*) 


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama