Pengurus LKAAM dan KAN 10 Nagori di Payakumbuh Buka Bersama dengan Zeki Dt. Paduko Sati Marajo



PAYAKUMBUH–Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) dan Kerapatan Adat Nagari (KAN) 10 Nagori Payakumbuh menggelar acara buka puasa bersama dengan Zeki Dt. Paduko Sati Marajo. Acara yang mengusung tema "Masyarakat Adat Kembali ke Perannya dan Selaras dengan Pemerintahan" ini menjadi ajang diskusi strategis tentang bagaimana masyarakat adat dapat memperkuat kembali perannya dalam kehidupan sosial dan budaya, serta membangun sinergi dengan pemerintahan dalam pembangunan daerah.

Acara ini dimoderatori oleh Dt. Majo Nan Runciang dan diisi oleh berbagai tokoh adat yang memberikan pandangan mereka mengenai peran masyarakat adat di era modern.

Dt. Karayiang, Wakil Ketua LKAM, menegaskan bahwa adat harus tetap menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat. "Adat adalah identitas kita. Namun, adat juga harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai dasarnya," ujarnya.

Sementara itu, Dt. Paduko Marajo, Ketua KAN Aua Kuniang, menyoroti peran strategis KAN dalam menjembatani adat dan pemerintahan. "Jika adat dan pemerintahan berjalan seiring, maka kesejahteraan masyarakat adat dapat lebih terjamin," katanya.

Dt. Mangguang Pirawan, Ketua KAN Payobasuang, menambahkan bahwa adat bukan hanya warisan leluhur, tetapi juga panduan dalam kehidupan sehari-hari. "Kita harus memastikan bahwa nilai-nilai adat tetap menjadi dasar dalam membangun nagari," ungkapnya.

Senada dengan itu, Dt. Pobo, Ketua KAN Tiaka, menegaskan bahwa adat tidak boleh berjalan sendiri tanpa dukungan kebijakan yang berpihak pada masyarakat adat. "Kita harus membangun dialog yang baik dengan pemerintah agar adat tetap diakui dalam sistem pemerintahan," katanya.

Dt. Mangkuto Nan Putiah, Ketua KAN Koto Nan Godang, mengajak masyarakat adat untuk lebih aktif dalam memperjuangkan hak-hak mereka. "Tanah ulayat dan hak adat harus tetap dijaga, jangan sampai tergeser oleh kepentingan lain," tegasnya.

Dt. Endi Majo Lobiah Nan Putiah, Ketua KAN Koto Panjang, mengingatkan bahwa adat bukan sekadar simbol masa lalu, tetapi juga kekuatan untuk masa depan. "Mari kita jadikan adat sebagai pilar dalam membangun masyarakat yang lebih harmonis," ujarnya.

Sebagai penutup, Zeki Dt. Paduko Sati Marajo menekankan pentingnya kolaborasi antar pemuka adat untuk menjaga kelestarian adat Minangkabau. "Persatuan di antara kita sangat penting. Jika adat kuat, masyarakat pun akan sejahtera," tuturnya.

Acara ini diakhiri dengan buka puasa bersama yang penuh keakraban. Diskusi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat kembali peran masyarakat adat, sehingga tetap relevan dan berjalan selaras dengan pemerintahan demi kesejahteraan bersama. (jnd)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama