Peringati Hari Jadi ke-184, Kabupaten Limapuluh Kota Makin Melangkah Maju






LIMAPULUH KOTA-Kabupaten Limapuluh Kota peringati hari jadi ke-184 pada  13 April 2025. Kabupaten tersebut makin melangkah maju.

Bupati Safni menyebutkan, Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota pada hari ini merupa Peringatan Hari Jadi Kabupaten Lima Puluh Kota Ke-184 Tahun 2025.

"Atas nama Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota kami mengucapkan selamat datang kepada Bapak Gubernur Sumatera Barat beserta segenap undangan yang telah berkenan meluangkan waktu guna menghadiri momen istimewa di Kabupaten Lima Puluh Kota ini," kata dia.

Dikatakan, pertambahan usia Kabupaten Lima Puluh Kota pada hari ini bertepatan juga dengan suasana Hari Raya Idul Fitri 1446 H. 





Tema peringatan hari jadi tahun ini, "Dengan Semangat Hari Jadi Mari Kita Bertransformasi Menuju Lima Puluh Kota Bangkit," mengandung makna yang sangat dalam. Tema ini mengajak kita semua untuk tidak hanya berpuas diri dengan pencapaian yang telah diraih, tetapi juga untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman.

"Kita harus berani melakukan transformasi di berbagai sektor, mulai dari ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga pelayanan publik. Transformasi ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga tanggung jawab kita semua sebagai warga Kabupaten Lima Puluh Kota.
Transformasi adalah keharusan. Kita hidup di tengah dunia yang terus berubah. Kalau kita tidak berubah, maka kita akan tertinggal. Maka pada momen bersejarah ini, saya ingin mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama melakukan transformasi," ujarnya.
 
Transformasi ini tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. Ini adalah kerja bersama. Perlu keterlibatan aktif semua pihak termasuk masyarakat, swasta, akademisi dan  generasi muda.

Pemerintah daerah bersama DPRD dan seluruh pemangku kepentingan memiliki peran penting dalam melakukan perubahan dalam membangkitkan pembangunan di Kabupaten Lima Puluh Kota untuk menuju perekonomian kerakyatan yang tangguh, unggul, berdaya saing dengan berbasis kekuatan lokal.

Dijelaskan,  Lima Puluh Kota Bermartabat. Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan. Bermartabat berarti menjunjung tinggi nilai-nilai adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah. Kita harus bangga menjadi masyarakat yang beradab, religius, dan berakhlak mulia.
Maju artinya kita harus menjadi kabupaten yang unggul dalam pendidikan, pelayanan publik, infrastruktur, dan daya saing ekonomi.

Sejahtera berarti masyarakat kita harus terbebas dari kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan. Petani, nelayan, pelaku UMKM, semua harus bisa merasakan manfaat pembangunan.
Meskipun peringatan hari jadi Kabupaten Lima Puluh Kota tahun ini telah memasuki angka 184 tahun, namun kita masih dihadapkan pada berbagai persoalan dan  tantangan dalam upaya peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, serta meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap perbaikan ekonomi, sosial, dan pelayanan publik. 

Menurut bupati, efisiensi anggaran bukan berarti mengurangi kualitas pelayanan publik. Sebaliknya, efisiensi justru kita menyusun anggaran yang lebih tepat sasaran, lebih hemat, dan lebih berdampak bagi kesejahteraan rakyat.

"Seiring dengan Visi dan Misi daerah tentunya kita juga perlu menselaraskan dengan program  Asta Cita pemerintah pusat sehingga  percepatan pembangunan di daerah akan berjalan lebih maksimal," ujarnya.





Ketua DPRD, Doni Ikhlas yang memimpin rapat paripurna mengatakan, Hari jadi ke-184 Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2025 ini mengambil tema “dengan semangat hari jadi, mari kita bertransformasi menuju lima puluh kota bangkit” sekaligus merupakan momentum penting untuk merenungkan perjalanan panjang daerah ini dalam membangun jati diri dan fondasi pembangunan yang kokoh. Dalam rentang waktu tersebut, telah banyak kemajuan yang diraih, namun kita juga harus jujur bahwa tantangan ke depan tidak ringan.

Momentum libur Idul itri yang baru saja kita lalui membawa angin segar bagi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi daerah. Kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi unggulan meningkat secara signifikan, terutama ke lembah harau, kelok sembilan, dan kawasan wisata alam serta budaya di nagari-nagari. Yang berdampak langsung terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, terutama pelaku umkm, jasa kuliner, transportasi lokal, dan penginapan.




Selain wisatawan umum, kontribusi besar juga datang dari para perantau yang pulang kampung selama momen lebaran. Kegiatan homecoming ini bukan sekadar ritual budaya, tetapi turut memberi multiplier effect terhadap perekonomian daerah. Perputaran uang yang dibawa oleh para perantau dalam bentuk belanja, kegiatan sosial, pembangunan rumah, sumbangan untuk masjid dan mushalla, serta konsumsi produk lokal, terbukti mampu meningkatkan daya beli masyarakat secara signifikan.

Kita berharap terjadi lonjakan permintaan atas produk hasil umkm dan komoditas pertanian lokal, karena diborong langsung oleh para perantau untuk dibawa kembali ke rantau. Tidak sedikit pula kegiatan pembangunan nagari yang digenjot melalui kontribusi dana perantau, baik secara pribadi maupun melalui organisasi perantau masing-masing. Inilah bukti nyata bahwa kekuatan sosial-ekonomi para perantau adalah aset yang harus terus dirangkul dan diberdayakan secara strategis.

Oleh karena itu, pemerintah daerah dan dprd perlu menginisiasi wadah komunikasi dan sinergi yang lebih aktif dengan organisasi perantau, agar kontribusi mereka bisa terkelola lebih terarah dan berdampak jangka panjang bagi pembangunan daerah.

Fenomena ini semakin menegaskan bahwa sektor pariwisata dan kekuatan perantau adalah dua pilar penting dalam upaya memperkuat ekonomi lokal. (LIPSUS DPRD Kabupaten Limapuluh Kota)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama