100 Hari Kerja, Wali Kota Riyanda Bangun Fondasi Layanan dan Ekonomi Rakyat

 


Sawahlunto — Pemerintah Kota Sawahlunto menuntaskan tahapan 100 hari pertama masa kerja Wali Kota milenial Riyanda Putra dan Wakil Wali Kota Jeffry Hibatullah dengan sederet gebrakan nyata, mulai dari perbaikan layanan dasar masyarakat hingga penguatan birokrasi dan sinergi strategis lintas sektor.

Sejumlah program prioritas digulirkan langsung ke kebutuhan paling mendasar warga. Mulai dari perbaikan infrastruktur jalan, pemerataan akses air bersih, penataan lampu jalan, hingga aktivasi sektor pariwisata yang berdampak langsung terhadap pelaku UMKM lokal.

“Ini bukan sekadar simbol 100 hari. Ini adalah fondasi. Kita mulai dari apa yang paling dibutuhkan warga,” tegas Wali Kota Riyanda saat menyampaikan evaluasi 100 hari kerjanya di Balai Kota, Jumat (20/6).

Event Bukan Seremonial, Tapi Lokomotif Ekonomi

Dalam masa 100 hari ini, Pemkot Sawahlunto juga menyelenggarakan berbagai event pariwisata yang bukan hanya menarik kunjungan, tetapi juga menghidupkan perputaran uang di sektor UMKM.

“Setiap kegiatan publik yang kami gelar diarahkan menjadi lokomotif ekonomi. Bukan semata promosi destinasi, tapi harus berdampak nyata bagi komunitas dan pelaku usaha lokal,” jelas Wali Kota Riyanda.

Reformasi ASN: Bukan Siapa Duduk di Mana, Tapi Siapa yang Cepat Respon

Di bidang tata kelola birokrasi, Riyanda memulai langkah reformasi ASN dengan mendorong pola kerja yang lebih adaptif, inovatif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Bagi Riyanda, pelayanan publik bukan soal jabatan, tapi kecepatan dan kualitas respon.

“ASN adalah wajah pemerintah di mata rakyat. Pelayanan bukan soal siapa duduk di kursi mana, tapi siapa yang paling cepat dan tepat menjawab kebutuhan warga,” tegasnya.

Sekda Definitif, Sinergi Pusat dan BUMN Disiapkan

Wali Kota Riyanda juga baru saja melantik Sekretaris Daerah definitif. Menurutnya, ini adalah kunci untuk menjamin kesinambungan kebijakan dan memperkuat kerja lintas OPD.

Selain itu, koordinasi strategis tengah dibangun dengan sejumlah kementerian teknis dan BUMN di sektor energi, pengembangan SDM, serta pariwisata berbasis sejarah dan budaya lokal.

Menuju Pemerintahan Progresif dan Berpihak ke Rakyat

Fase 100 hari ini, menurut Riyanda, adalah momen kalibrasi arah dan penyusunan ulang fondasi pemerintahan.

“Kita ingin bangun pemerintahan yang lebih progresif, responsif, dan benar-benar hadir di tengah rakyat,” tutupnya.(iz)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama