AGAM-Suasana malam takbiran Idul Adha 1446 Hijriah di Kabupaten Agam berlangsung semarak dan penuh nuansa kebersamaan, ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat memadati pusat kota Lubuk Basung, Kamis (5/6), dalam gelaran Pawai Malam Takbiran yang dilepas secara resmi oleh Wakil Bupati Agam, Muhammad Iqbal, SE, M.Com.
Kegiatan tahunan yang selalu dinanti-nantikan ini diikuti oleh 52 grup peserta, yang terdiri dari siswa-siswi SD hingga SMA, santri TPA/MDA, remaja masjid, serta perwakilan dari berbagai lembaga keagamaan.
Masing-masing kelompok tampil dengan kreasi unik dan penuh makna, menjadikan malam takbiran kali ini bukan hanya sebagai ajang perayaan, tetapi juga unjuk ekspresi seni dan budaya Islami.
Dentuman tambua tansa menggema mengiringi langkah para peserta, menyatu dengan gemuruh takbir yang dilantunkan sepanjang rute pawai.
Obor-obor menyala terang, menciptakan pemandangan spektakuler di tengah malam, seolah menyulut semangat keimanan yang menyala di hati setiap warga.
Tak kalah menarik, deretan kendaraan hias yang didesain dengan apik berhasil menyedot perhatian warga. Miniatur Kakbah, replika masjid megah, hingga ornamen-ornamen khas Idul Adha menjadi pusat perhatian.
Beberapa peserta bahkan mengenakan kostum hewan kurban seperti unta, domba, dan sapi, menambah kesan kreatif dan edukatif dalam pawai ini.
Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang jalan utama Lubuk Basung untuk menyaksikan kemeriahan pawai. Tidak sedikit dari mereka yang mengabadikan momen ini dengan ponsel mereka, sembari menyuarakan takbir bersama-sama. Sorak sorai dan gelak tawa warga menyatu dengan lantunan takbir, menciptakan atmosfer religius yang hangat dan menyentuh hati.
Wakil Bupati Agam Muhammad Iqbal menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme masyarakat. Ia menyebut bahwa pawai takbiran ini bukan sekadar tradisi, tetapi juga sarana mempererat ukhuwah Islamiyah dan menumbuhkan semangat kebersamaan.
"Pawai ini bukan hanya bentuk ekspresi keagamaan, tapi juga mempererat tali silaturahmi dan menggugah semangat kebersamaan antarwarga," ujar Iqbal.
Ia juga mengajak masyarakat menjadikan malam takbiran sebagai momen introspeksi diri dalam menyambut Hari Raya Idul Adha.
“Mari kita sucikan hati dan jiwa dari segala sifat yang tidak diridhai Allah. Cahaya obor yang kita bawa malam ini adalah simbol cahaya keimanan, penerang dalam kegelapan, dan lambang kemenangan batin,” ucapnya.
Wakil Bupati menekankan bahwa makna Idul Adha sejatinya terletak pada nilai-nilai pengorbanan, ketulusan, dan ketaatan kepada Allah SWT.
“Semoga ibadah kurban yang kita laksanakan menjadi cerminan cinta kita kepada Allah, dan mampu menghidupkan nilai-nilai keimanan dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Pawai malam takbiran berlangsung tertib dan aman, berkat sinergi yang baik antara panitia, aparat keamanan, dan partisipasi masyarakat.
Kobaran obor, gemuruh takbir, dan senyum bahagia warga menjadi penanda hadirnya Idul Adha yang penuh berkah.
Sebagai bagian dari budaya dan spiritualitas masyarakat Agam, pawai malam takbiran ini tidak hanya menjadi simbol perayaan, tetapi juga menjadi wujud syukur atas nikmat iman dan Islam yang senantiasa hidup dalam keseharian masyarakat. (HR)