Mahasiswa KKN Universitas Andalas Meriahkan Peringatan HUT RI ke-80 di Nagari Sungai Kunyit Barat

Foto bersama

SUNGAI KUNYIT-Mahasiswa KKN Univewrsitas Andalas meriahkan peringatan HUT RI ke-80 di Nagari Sungai Kunyit Barat, Kabupaten Solok Selatan. Berbagai lomba dan kegiatan disiapkan sebagai bentuk sambutan hangat terhadap peringatan hari bersejarah itu.

Mahasiswa KKN Literasi Universitas Andalas menjadi bagian penting dari kepanitiaan, khususnya dalam memeriahkan lomba-lomba yang berkaitan dengan dunia literasi yang tentunya ini juga merupakan fokusan program kerja utamanya.

Keterlibatan mahasiswa KKN ini bukan tanpa alasan, selama kurang lebih satu bulan, mereka telah melaksanakan KKN Literasi hasil kolaborasi antara Universitas Andalas dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Dengan momentum HUT RI tiba, mahasiswa KKN pun memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menggabungkan semangat kemerdekaan dengan semangat literasi. 

Perlombaan literasi yang digagas mahasiswa KKN Literasi Unand diselenggarakan pada 9–10 Agustus 2025 dengan tiga kategori lomba utama yang masing-masing menyasar kelompok usia dan keterampilan berbeda. Lomba pertama adalah lomba mewarnai gambar bertema buku dan literasi yang diperuntukkan bagi anak-anak tingkat TK dan PAUD di Nagari Sungai Kunyit Barat. 

Antusiasme peserta luar biasa, dengan total 32 anak mengikuti lomba. Aula nagari pada saat perlombaan penuh warna dan keceriaan, terdengar tawa riang serta semangat anak-anak yang serius memilih warna terbaik, sementara orang tua mendukung dari kejauhan.

Lomba kedua adalah lomba gambar bercerita yang ditujukan untuk siswa sekolah dasar. Peserta diberikan sebuah gambar sederhana seperti sekolah, taman bermain, atau pemandangan desa dengan sungainya. Dari gambar tersebut, peserta diminta membuat cerita kreatif sesuai imajinasi masing-masing. 

Tujuan lomba ini adalah melatih kemampuan anak dalam mengolah kata, merangkai bahasa, dan mengembangkan alur cerita berdasarkan stimulus visual. Mahasiswa KKN bertindak sebagai pendamping yang membantu peserta memahami cara mengembangkan ide. Hasil karya anak-anak sungguh mengesankan, mulai dari kisah hidup masing-masing, aktivitas yang disenangi, hingga cerita sederhana tentang bermain bersama teman.

Lomba ketiga adalah lomba monolog Sumpah Pemuda yang menguji kemampuan peserta dalam menghafal, melafalkan, dan mengekspresikan isi teks Sumpah Pemuda secara penuh penghayatan. Peserta tidak hanya diminta menghafal, tetapi juga memaknai dan menjiwai setiap kata yang diucapkan. Selama proses persiapan, mahasiswa KKN memberikan pelatihan singkat terkait teknik penghafalan, intonasi, dan bahasa tubuh. Interaksi literasi aktif pun tercipta karena kegiatan ini tidak hanya berfokus pada membaca teks, tetapi juga menghidupkan isi teks di hadapan audiens. Ketika lomba berlangsung, suasana menjadi khidmat namun tetap meriah.

Kesuksesan rangkaian kegiatan ini tidak lepas dari dukungan penuh berbagai pihak. Wali Nagari Sungai Kunyit Barat memberikan izin dan dukungan fasilitas, perangkat nagari membantu menyiapkan lokasi lomba, karang taruna dan pemuda nagari aktif mengatur pola berbagai lomba yang dilaksanakan, sementara masyarakat memberikan semangat dan dukungan dalam mengajak atau mendorong anaknya ikut serta.

Pengalaman ini menjadi pembelajaran berharga, tidak hanya dalam menjalankan program kerja di bidang literasi, tetapi juga dalam terlibat langsung dalam perayaan kemerdekaan yang penuh makna. Mereka belajar berkolaborasi dengan masyarakat, memahami dinamika kerja tim, serta menyaksikan secara nyata bagaimana literasi dapat menjadi bagian dari perayaan budaya dan nasionalisme.

Menggabungkan literasi dengan perayaan kemerdekaan merupakan langkah tepat karena literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan komunikatif. Melalui lomba-lomba literasi ini, anak-anak tidak hanya diajak bersenang-senang, tetapi juga diajak untuk mengasah kemampuan bahasa, seni dan kreativitas berpikir. Hal ini menjadi investasi berharga bagi masa depan mereka.

Tahun ini, semarak HUT RI ke-80 di Nagari Sungai Kunyit Barat meninggalkan kesan mendalam. Bagi mahasiswa KKN Literasi Unand, momen ini akan selalu diingat sebagai bukti literasi dapat hadir di tengah perayaan kemerdekaan dan menjadi bagian dari kebanggaan bersama. Perpaduan antara semangat kemerdekaan dan semangat literasi ini diharapkan dapat terus berlanjut, sehingga setiap perayaan HUT RI di masa mendatang tidak hanya menjadi ajang perayaan simbolis, tetapi juga menjadi sarana untuk menumbuhkan kecintaan terhadap pengetahuan dan budaya membaca di tengah masyarakat. (Hana Tifhatun Nisa)



Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama