SAWAHLUNTO-Semangat inovasi dan kepedulian lingkungan yang ditunjukkan dua mahasiswa D3 Otomotif PSDKU Universitas Negeri Padang (UNP) di Sawahlunto berhasil membawa harum nama kampus dan kota mereka di tingkat nasional.
Dua mahasiswa yang tergabung dalam Team Inovaksi, yakni Mohamad Zidan dan Alamsyah Nasution sukses menembus babak final ajang bergengsi National Essay Competition (NESCO) 2025 yang digelar di STMIK Pradnya Paramita (Stimata), Malang, 26–27 Juli 2025.
Dengan bimbingan dosen Ichsan Nasution, M.T., mereka mengangkat karya berjudul Transformasi Limbah Batu Bara Menjadi Batu Hebel: Upaya Pelestarian Lingkungan dan Pengurangan Dampak Tambang di Kota Sawahlunto.
Gagasan ini tak hanya menunjukkan kepedulian terhadap isu lingkungan, tetapi juga menyoroti solusi berbasis teknologi untuk mengatasi limbah industri di daerah mereka. Ide tersebut mendapat apresiasi tinggi dari dewan juri dan mengantarkan mereka ke jajaran finalis nasional.
Dukungan dan Apresiasi Mengalir
Koordinator Prodi D3 Otomotif PSDKU Sawahlunto, M. Yasep Setiawan, M.T., menyampaikan rasa bangganya atas prestasi ini.
“Ini membuktikan bahwa mahasiswa kita mampu bersaing dan tampil di kancah nasional. Semoga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya,” ungkapnya.
Wali Kota Sawahlunto, Riyanda Putra, S.IP, pun memberikan apresiasi. “Selamat untuk Team Inovaksi! Ini adalah langkah awal menuju kontribusi yang lebih luas di bidang inovasi dan teknologi. Kota Sawahlunto bangga dengan kalian,” katanya.
Jejak Kreatif dari Sawahlunto
Keberhasilan Team Inovaksi bukan sekadar capaian akademik. Ini adalah bukti nyata komitmen PSDKU UNP Sawahlunto dalam membangun budaya riset dan inovasi yang relevan dengan kondisi daerah.
Dengan menjadikan limbah batu bara—salah satu isu lingkungan terbesar di kota tambang ini—sebagai fokus riset, mereka menunjukkan bahwa solusi besar bisa lahir dari kampus kecil, dari sudut kota yang penuh semangat perubahan.(iz)