SOLOK-Banyak sampah menumpuk di tepian Danau Singkarak. Sampah berasal sampah yang dibuang ke aliran sungai yang bermuara di danau. Saatnya tak lagi buang sampah ke sungai karena itu akan merusak lingkungan dan keindahan.
Danau Singkarak yang berada di Kabupaten Solok semakin tercemar karena tumpukan sampah yang memenuhi pinggir danau. Sampah dinominasi kantong plastik. Tumpukan sampah terlihat lantaran sedang kemarau, sehingga air danau menyusut.
Wakil Bupati Solok, Candra tinjau kondisi lingkungan di pinggiran Danau Singkarak, Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjung Sirih, Jumat (1/8/2025).
Wabup didampingi tim dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Solok. Tim mengambil sampel air danau untuk uji kualitas, khususnya tingkat keasaman. Hasil dari pengecekan diteruskan ke kementerian agar ada penanganan dari pusat karena Singkarak merupakan danau prioritas nasional.
Menurut Candra, penurunan kualitas air danau berdampak langsung pada kehidupan masyarakat sekitar. Ia mencontohkan para nelayan tradisional yang mulai kesulitan menangkap ikan akibat terganggunya ekosistem perairan.
“Biasanya masyarakat masih bisa menangkap ikan nila dengan tombak. Sekarang hasilnya jauh berkurang karena sampah menumpuk di pinggiran danau,” jelasnya.
Selain merusak ekosistem danau, keberadaan sampah juga mengancam pasokan air bersih warga yang mengandalkan air danau sebagai sumber baku.
Candra mengimbau masyarakat di sepanjang aliran sungai yang bermuara ke Danau Singkarak untuk tidak membuang sampah sembarangan. Menurutnya, kesadaran masyarakat menjadi faktor penting dalam menjaga keberlanjutan danau yang membentang di dua kabupaten, Solok dan Tanah Datar. (*)
