Sawahlunto Jadi Pusat Diskusi Global Pengelolaan Warisan Dunia


Foto bersama usai penutupan 


SAWAHLUNTO-Simposium Internasional We Are Site Managers di Sawahlunto resmi ditutup dengan penandatanganan Sawahlunto Document, sebuah kesepakatan strategis hasil pertemuan delegasi dari 15 negara.

Dokumen ini menjadi tonggak baru dalam memperkuat kolaborasi internasional untuk pengelolaan Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS).

Wali Kota Riyanda Putra menegaskan, simposium ini bukan sekadar forum akademis, melainkan momentum penting untuk menghadirkan solusi konkret dalam pengelolaan heritage, sekaligus mempercepat pembentukan Badan Pengelola WTBOS.

Lembaga ini nantinya akan menjadi motor strategis dalam mendorong sektor pariwisata dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Heritage bukan sekadar aset sejarah, tetapi sumber daya produktif untuk kesejahteraan masyarakat. Kesepakatan ini menjadi pijakan kita untuk mengelola WTBOS secara lebih terarah dan berdampak nyata,” ujar Riyanda.

Selain menekankan pentingnya pengelolaan yang terarah, Wali Kota Riyanda juga mengajak seluruh delegasi untuk ikut mempromosikan pariwisata Sawahlunto di negara masing-masing.

Dengan begitu, jejaring global yang terbangun dari simposium ini dapat memberikan manfaat berkelanjutan, tidak hanya bagi Sawahlunto tetapi juga dalam lingkup internasional.

Simposium yang berlangsung selama tiga hari ini menghadirkan beragam perspektif dari para manajer situs warisan dunia, akademisi, hingga praktisi kebudayaan.

Diskusi intensif tersebut diharapkan menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di dunia dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya sebagai sumber daya masa depan. (IZ)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama