Menjaga Alam, Merawat Adat: Kiprah Zeki Dt. Paduko Sati Marajo di Tiakar



PAYAKUMBUH-Kepedulian terhadap lingkungan dan pelestarian adat kembali diwujudkan oleh Dr. (C) Zeki Oktariza Karini, SH, MH, Dt. Paduko Sati Marajo, dalam kegiatan penebaran bibit ikan larangan di sekitar Masjid Muhsinin Tiakar dan penanaman pohon produktif di Kelurahan Tiakar, Kecamatan Payakumbuh Timur.

Dalam kegiatan yang diinisiasi oleh POKMASWAS (Kelompok Masyarakat Pengawas Perikanan) tersebut, Dt. Paduko Sati Marajo hadir bersama Ketua KAN Payobasung, Sumardi Dt. Mongguang Pirawan.

Keduanya disambut hangat oleh Ketua KAN Tiakar, Arizal Arda Dt. Pobo Nan Putiah, Lurah Tiakar Benni, SH, Ketua LPM Tiakar Sepriyendi, serta tokoh masyarakat dan warga setempat.

Kegiatan ini menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah kelurahan, lembaga adat, dan masyarakat dalam menjaga ekosistem sungai serta memperkuat nilai gotong royong.

Dalam sambutannya, Dt. Paduko Sati Marajo menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya menjaga alam dan tradisi lubuk larangan yang telah diwariskan turun-temurun.

“Acara penebaran benih ikan ini bukan sekadar kegiatan seremonial biasa,” ujar Zeki Dt. Paduko Sati Marajo.

“Ini adalah wujud nyata dari komitmen kita bersama untuk menjaga kelestarian alam, khususnya ekosistem sungai kita. Tradisi lubuk larangan merupakan kearifan lokal yang mengajarkan keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan upaya konservasi.”

Dia juga menegaskan, lubuk larangan adalah bank ikan nagari, yang harus dijaga bersama demi keberlanjutan pangan dan lingkungan.

“Dengan menebarkan ribuan bibit ikan hari ini, kita memastikan populasi ikan akan tetap lestari dan bisa dinikmati oleh anak cucu kita di masa yang akan datang,” ucapnya.

“Mari kita patuhi aturan adat yang berlaku. Area ini adalah kawasan terlarang untuk penangkapan ikan hingga masa panen tiba. Mari kita awasi bersama agar ikan ini tumbuh besar dan membawa berkah.”

Lebih lanjut, Dt. Paduko Sati Marajo juga menekankan pentingnya semangat kebersamaan dan gotong royong antara pemerintah kelurahan, lembaga adat, dan masyarakat.

“Kegiatan ini dapat terlaksana karena kerja sama yang baik antar semua pihak. Semangat gotong royong ini harus terus kita jaga. Saat nanti masa panen tiba, kita tidak hanya memetik hasil ekonomi, tapi juga mempererat tali silaturahmi antarwarga,” tuturnya.

Ketua KAN Payobasung, Sumardi Dt. Mongguang Pirawan, yang turut mendampingi, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah yang dilakukan oleh Zeki Dt. Paduko Sati Marajo.

“Beliau adalah contoh generasi penerus adat yang mampu memadukan nilai budaya, ilmu, dan kepedulian sosial. Kegiatan ini mengajarkan bahwa adat bukan sekadar warisan, tapi hidup dalam tindakan nyata,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua KAN Tiakar, Arizal Arda Dt. Pobo Nan Putiah, menyebut kegiatan ini sebagai momentum mempererat hubungan antar-nagari dan antar-tokoh adat.

“Kami menyambut dengan bangga kehadiran Dt. Paduko Sati Marajo dan Ketua KAN Payobasung. Inilah bentuk nyata persaudaraan adat dan sinergi untuk kebaikan bersama,” ucapnya.

Lurah Tiakar, Benni, SH, turut mengapresiasi kegiatan tersebut. “Kami sangat berterima kasih atas dukungan dan perhatian dari Bapak Zeki Dt. Paduko Sati Marajo, yang juga niniak mamak koto nan ompek, Beliau memberi contoh bahwa kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat bisa dimulai dari langkah kecil yang berdampak besar,” ujarnya.

Ketua LPM Tiakar, Sepriyendi, menambahkan bahwa kegiatan ini memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga alam sebagai bagian dari adat.

“Keteladanan beliau menjadi inspirasi bagi warga untuk menjaga sungai dan lingkungan sebagai amanah bersama,” katanya.

Kegiatan di Tiakar ini menjadi bukti bahwa Dr. (C) Zeki Oktariza Karini, Dt. Paduko Sati Marajo adalah sosok tokoh adat dan birokrasi yang tidak hanya berbicara, tetapi juga bertindak nyata  menyatukan adat, alam, dan masyarakat dalam semangat pelestarian dan kebersamaan. Pesan beliau yang menutup acara terasa kuat dan membekas:

 “Mari kita jaga sungai kita, mari kita lestarikan adat kita, untuk masa depan yang lebih baik.” (jnd)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama