Selamat Datang Tahun Politik






Liputankini.com-Hiruk pikuk menyambut tahun baru telah berlalu. Walau bencana terjadi pada sejumlah tempat di negeri ini, nyatanya pesta pergantian tahun tak bisa dicegah. Tahun ini merupakan tahun politik yang sesungguhnya.


"Berpolitik dengan santun," kata pengamat lokal di Padang, Rajo Bungsu, Kamis (1/1/2019).

Tahun ini, masyarakat tak perlu membeli kalender. Sebab, sebentar lagi kalender akan diberikan para caleg secara gratis. Tinggal menunggu di rumah, akan ada tim sukses  mereka yang mengantarkan. Khusus bagi rumah makan, sebentar lagi akan banyak caleg yang minta izin untuk pasang kalender. Pokoknya, urusan kalender aman.


Sebentar lagi, baju kaus juga akan banyak. Asal mau ikut kampanye, pasti dapat baju gratis. Bagi yang mau berkampamye terbuka, ada pula ongkos untuk datang ke sebuah tempat acara. Tahun ini, masyarakat akan didatangi. Banyak orang yang akan ramah dengan kita, lalu dia member kartu nama dan minta dukungan.


Inilah tahun politik yang sesungguhnya. Yang lalu-lalu masih merupakan pemanasan. Hingga April mendatang merupakan masa yang menentukan. Bagi caleg yang selama ini masih diam, akan mulai beraksi. Dia akan memberikan bantuan, temu kader, memasang baliho dan sebagainya. Pengusaha percetakan dan konveksi siap-siap untuk panen. Order akan meningkat beberapa bulan ke depan.


Namun, di tahun politik ini, semua harus dijaga. Berbeda pilihan itu biasa. Jangan karena berbeda pilihan lalu bermusuhan. Kita semua bersaudara. Pesta demokrasi ini hanya permainan lima tahunan. Jangan rusak kebersamaan hanya karena politik.


Dalam tahun politik, didiklah masyarakat. Jangan orang diadu domba demi kepentingan politik. Jangan sebarkan fitnah. Tawarkanlah program kepada masyarakat, sehingga masyarakat memberikan suaranya. Jangan andalkan isu SARA demi ambisi kekuasaan. Penggunaan SARA akan membuat bangsa ini terbelah.


Tahun lalu, politik sudah panas. Semua timses saling sindir. Saling lapor ke polisi. Awalnya ingin ekses akhirnya merasa tersinggung. Dalam situasi politik yang panas, seharusnya tak saling lapor. Biasa saja jika terjadi saling sindir.


Politik kita belum dewasa. Politik kita masih merasa paling hebat dan benat sendiri. Apapun yang diperbuat kubu lawan dianggap salah. Tahun ini, eskalasi semacam itu akan semakin meningkat. Suhu politik akan semakin panas.


Menurut dia, dalam situasi politik yang panas, masyarakat harus makin bijak dam dewasa. Biarkan saja para elite itu saling perang urat syaraf. Masyarakat cukup menikmati. Soal pilihan itu urusan masing-masing. Pilihan tentukan di bilik suara dan tak ada orang yang bisa mengatur masyarakat untuk memilih si A atau B.


Kita yakin masyarakat makin cerdas. Mana  pemimpin yang member harapan , mana pula pemimpin yang memberikan kabar petakut. Masyarakat akan melihat rekam jejak dari yang akan dipilih. Masyarakat tak bisa lagi dikelabui. Orang ingin yang terbaik bagi bangsa ini. Sapa yang terbaik itu? Masyarakat pasti sudah tahu.


"Tahun Politik harus memberikan kedamaian. Jangan dibuat gaduh. Pesta demokrasi harus dijalani dengan cara-cara yang menyenangkan," katanya. (*)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama