Anak-anak pun Terbuai Dongeng

Amanda, sedang mendongeng di depan anak-anak.

PADANG, MJ News - Teriknya panas di Padang siang itu tak melunturkan keinginan Dina untuk membawa anaknya ke rumah dinas walikota, Sabtu (7/3/2020). Bergegas sambil menggamit tangan anaknya, Dina masuk ke dalam sebuah gedung berkelir putih. Anaknya nampak terheran-heran. Sebab di dalam ruangan itu, sudah berkumpul anak lain.

“Wah, ramai sekali di sini Bunda,” kata anaknya kepada Dina.

Seorang trainer, nampak duduk bersimpuh di bagian depan ruangan berkelir putih itu. Anak-anak berkumpul, meriung di dekatnya. Sebuah buku bergambar dibukanya.

“Lalu di dekatnya ada Panther, aauummm...,” kata nya sambil memegang buku dengan mimik wajah seperti seekor Panther.

Ya, Amanda adalah seorang trainer yang sedang mengajarkan bagaimana caranya mendongeng kepada anak-anak pada siang itu.
Peserta training merupakan guru Taman Kanak-kanak (TK) dan PAUD di Kota Padang. Mereka dibekali cara mendongeng yang baik agar anak-anak dapat meresapi isi cerita dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

“Pintar trainernya, anak-anak jadi ikut mendengar dan menyimak, sulit juga melakukannya jika tak ada skill,” kata seorang guru TK ketika dimintai pendapatnya.

Pemerintah Kota Padang sengaja mendatangkan Amanda untuk berbagi cara kepada guru TK dan lainnya yang hadir di acara training of trainer (ToT) di rumah dinas walikota siang itu.

Amanda seorang pendiri komunitas story telling d Jakarta. Menantu dari seorang akademisi asal Universitas Andalas, Profesor Elfindri itu hadir di tengah anak-anak usia 2-5 tahun untuk membacakan sebuah buku dengan bahasa Inggris yang diselingi dengan nyanyian. Anak-anak pun terbius dan terbuai mendengar ceritanya.

Stimulus yang diberikan ke syaraf motorik halus dan motorik kasar anak-anak berlangsung mulus.

Profesor Elfindri yang hadir di kegiatan itu bersama Yosi Kurnia dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Rudy Rinaldy menyebut pentingnya pendidikan pada usia prasekolah, karena pendidikan tersebut menjadi pondasi manusia jangka panjang. Sebab, Elfindri melihat, perguruan tinggi selama ini kerap kewalahan ketika mendapati mahasiswanya yang kurang mampu beradu argumentasi dan lemah dalam konsentrasi.

“Karena pada masa kecil usia dua hingga lima tahun, mereka kurang mendapatkan sebuah fase dimana pendidikannya benar,” sebut Elfindri.

Dikatakan Elfindri, pendidikan prasekolah tidak saja membangkitkan percaya diri, pengetahuan yang benar, serta keingintahuan yang besar pada anak. Akan tetapi juga dapat meningkatkan intelligence quotient (IQ) atau kecerdasan intelektual pada anak.

“Sebab, batas untuk meningkatkan IQ anak hanya sampai usia tujuh tahun, karena itu kita harus memulai untuk membentuk kecerdasan anak dari sekarang,” tuturnya.

Elfindri mengapresiasi kemauan Wali Kota Padang yang bersungguh-sungguh membangun pondasi manusia sejak dini. Salah satunya yakni dengan menggelar TOT bagi guru TK dan PAUD.

“Dengan pendidikan pra-sekolah, tawuran akan dapat teratasi sejak dini,” tukasnya.

Kepala Dinas Kominfo Rudy Rinaldy, yang menginisiasi ide pemberian TOT bagi guru TK serta penggagas rencana child centre mengatakan, saat ini Padang sudah mulai konsen dengan playgorund atau tempat bermain anak. Namun akan ada perbaikan yang lebih baik lagi agar tempat bermain ideal bagi anak-anak.

“Kita ingin child centre itu nanti ada di kecamatan-kecamatan maupun kelurahan, atau berbasis di masjid, tergantung kepada pilihan masyarakat,” katanya.

Kegiatan TOT bagi guru TK dan PAUD diikuti Asisten I Setdako, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala DP3A2KB, Kepala Dinas Kesehatan dan lainnya. (CHARLIE CH. LEGI)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama