Efek Corona, Maskapai Telantarkan Banyak Penumpang di Eropa


London, MJ News - Di tengah pandemi corona, tak sedikit maskapai yang tiba-tiba membatalkan penerbangannya secara sepihak. Penumpang pun ditelantarkan dan jadi korban.

Trend itu pun tengah terjadi di Eropa saat ini. Diketahui, sejumlah maskapai seperti Ryanair, Jet2 dan easyJet telah membatalkan penerbangan ke Inggris dan berdampak pada penelantaran penumpang seperti diberitakan media The Independent, Sabtu (21/3/2020).

Parahnya, para maskapai itu tidak memberikan informasi atau opsi lain untuk para penumpang sebelumnya. Pihak Foreign Office yang seharusnya memberi informasi juga tak ada rimbanya.

Dalam banyak email, para penumpang yang terdampar pun hanya diberi opsi refund atau mengambil jadwal penerbangan lain. Masalahnya, tak ada penerbangan lagi untuk sebulan sampai enam minggu ke depan.

Kondisi pun kian diperburuk dengan kebijakan sejumlah negara yang telah melakukan lockdown dan menutup perbatasan. Opsi terburuk, para penumpang yang terlantar terpaksa harus ikut karantina di negara yang mereka terakhir kunjungi.

Salah satunya adalah Heidi Edmundson, salah satu pekerja medis asal Inggris yang tertahan di Maroko. Ia pun berjuang kembali ke Inggris dengan cara terbang dari satu bandara ke bandara lainnya.

"Saya menerima email standard berisi pembatalan penerbangan. Mereka menawarkan kami pilihan refund atau memesan penerbangan lain ketika ada. Masalahnya, tak ada penerbangan lain yang tersedia. Kami belum dapat mengontak Ryanair sejak itu," ujar Heidi.

Tak lepas harapan, Heidi berupaya mengontak Kedutaan Inggris di Maroko. Setelah berupaya menemui pihak kedutaan, mereka pun tak dapat berbuat banyak perihal kebijakan negara setempat.

Opsi lain, Heidi hanya bisa menanti penerbangan penyelamatan oleh pihak maskapai atau pemerintah. Tak hanya Heidi, hal serupa juga dialami oleh penumpang lain yang terdampar di negara berbeda.

"Ryanair telah meninggalkan kami di Gran Canaria tanpa bantuan untuk kembali ke rumah. Mereka membatalkan penerbangan kami dan cuci tangan begitu saja!" ujar penumpang lain bernama Jennifer Jones.

Tak hanya maskapai Ryanair, keluhan juga dialami oleh penumpang maskapai Jet2 yang mengalami masalah serupa. Adalah Ann Beattie yang tertahan di Algarve, Portugal.

"Terkait pandemi COVID-19, kami menangguhkan semua penerbangan antara 22 Maret - 30 April 2020. Penerbangan balik ke Inggris telah dibatalkan dan Anda akan menerima refund," bunyi penyataan pihak Jet2.

Beattie pun telah berusaha mencari penerbangan kembali ke Inggris via website resmi, tapi tak ada yang tersedia sampai akhir April. Sementara itu, asuransi perjalanan dan akomodasinya hanya bertahan sampai 26 Maret saja.

Terkait hal itu, pihak maskapai Jet2 pun berjanji akan tetap mengikuti jadwal dan menerbangkan pesawat kosong dari Inggris untuk membawa pulang warganya yang terdampar di sejumlah negara lain.

"Kami berupaya untuk menjalankan jadwal kami, dengan terbang membawa pesawat kosong dari Inggris sehingga kami bisa mengisinya dengan penumpang yang ingin kembali. Kami bahkan menyediakan penerbangan ekstra untuk membawa lebih banyak penumpang pulang," ujar juru bicara maskapai Jet2.

Situasi serupa tentu juga dapat dialami oleh WNI yang tengah bepergian ke luar negeri saat ini. Dari dalam negeri, Menlu Retno Marsudi pun telah meminta para WNI untuk kembali ke Indonesia agar tak terdampar di negara asing.

"Untuk warga negara Indonesia yang saat ini sedang bepergian ke luar negeri, diharapkan untuk segera kembali ke Indonesia sebelum mengalami kesulitan penerbangan lebih jauh lagi," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan yang disampaikan, Selasa (17/3/2020).

Sejumlah negara saat ini telah memberlakukan kebijakan pembatasan lalu lintas orang. Oleh karena itu, semua warga negara Indonesia diminta untuk terus mencermati informasi di aplikasi 'Safe-Travel' atau menghubungi hotline perwakilan RI terdekat. (*)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama