PII Jamin 21 Proyek Infrastruktur Senilai Rp210 Triliun

Pembangunan Tol BORR.

JAKARTA, MJ News - PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) tercatat telah memberikan dana penjaminan untuk 21 proyek infrastruktur dengan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan total Rp210 triliun.

Direktur Utama PT PII, M Wahid Sutopo menjelaskan, PT PII selaku Special Mission Vehicles (SMV) Kementerian Keuangan ini telah memasuki dasawarsa kedua pada tahun 2020, atau telah menginjak 10 tahun sebagai Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur (BUPI).

"Proyek tersebut meliputi sektor jalan, air minum, telekomunikasi, tenaga listrik, transportasi dan pariwisata," kata Wahid pada acara Infrastructure Outlook 2020 di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan Jakarta, Senin (9/3/2020).

Rincian 21 proyek KPBU yang telah dijamin oleh PT PII terdiri dari 6 sektor yaitu 12 proyek sektor jalan yang meliputi 11 jalan tol, 4 proyek sektor telekomunikasi, 1 proyek sektor ketenagalistrikan (PLTU Batang).

Kemudian, 3 proyek sektor air minum, 1 proyek transportasi serta penjaminan kepada 2 proyek non-KPBU yaitu Proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan proyek Hydropower Program PT PLN dengan total nilai investasi lebih Rp210 triliun.

Berikan Pinjaman Langsung

Selain itu, PT PII juga telah memberikan pinjaman langsung sebesar Rp60 triliun terhadap beberapa proyek.

Dalam memasuki usia dasawarsa kedua di tahun 2020 ini, PII sebagai salah satu SMV Kementerian Keuangan akan berupaya meningkatkan peran strategisnya sebagai public risk educated. Kedua, PII akan meningkatkan perannya sebagai development risk management.

Kemudian, PII juga akan menerima tugas Kementerian Keuangan untuk penjaminan pemerintah dalam EBT dengan pembiayaan langsung dari ADB atau Bank Pembangunan Asia kepada PT Geo Dipa Energi. Ini merupakan langkah awal untuk menguatkan PII sebagai development risk manager.

"Di dasawarsa kedua, PII juga berencana memperkuat inisiatif di atas dengan mengembangkan inisiatif bertajuk Hub Infrastrucutre Indonesia dengan memperkuat kapasitas dan kualitas dari fasilitas fisik maupun networking facility," kata M. Wahid, seperti ditulis merdeka.com. (*)

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama