Ekonomi Sumbar Terkontraksi, Manggis Padang ke Guangzhou

 




Liputankini.com-Pandemi Covid-19 memang menjadi pukulan berat bagi perekonomian Sumatera Barat. Ekonomi daerah itu mengalami kontraksi di kuartal empat tahun lalu.


Badan Pusat Statistik mencatat, ekonomi Sumbar 2020 mengalami kontraksi 1,60 persen. Bila dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun sebelumnya, kondisi itu jauh menurun. Pada kuartal empat 2019, ada pertumbuhan 5,01 persen.


Statistisi Ahli Madya BPS Sumbar, Hefinanur menyebutkan  perekonomian Sumatera Barat 2020 yang diukur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku, mencapai Rp242,12 triliun dan PDRB perkapita Rp44,03 juta atau US$3.141,97.


Pandemi Covid-19 melanda dunia, memberi dampak besar pada semua sektor, termasuk turbulensi perekonomian. Banyak perusahaan yang harus gulung tikar. Khusus Sumatera Barat, juga ada kabar baiknya, ekspor dari Teluk Bayur tetap menggeliat. 

Kabar baik lainnya, manggis asal Sumbar juga sudah menembus pasar Tiongkok. Garuda Indonesia mengangkut produk ekspor pertanian dari Padang, berupa 33 ton komoditas buah manggis ke Guangzhou, China. Pengangkutan produk ekspor tersebut dilayani dengan penerbangan charter khusus rute Padang - Guangzhou, Rabu (3/2).


Penerbangan charter kargo tersebut, diberangkatkan dari Bandar Udara Internasional Minangkabau, pada pukul 09.05 dan tiba pada pukul 14.45 waktu setempat di Guangzhou. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pengangkutan ekspor komoditas manggis dari Padang menuju Guangzhou tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen Garuda Indonesia dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi. Khususnya, melalui penyediaan aksesibilitas layanan penerbangan dalam memfasilitasi peningkatan daya saing produk ekspor nasional khususnya hasil pertanian masyarakat lokal.


“Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi di dunia yang memiliki hasil kekayaan bumi yang melimpah. Hal tersebut tentunya menjadi potensi tersediri untuk meningkatkan perekonomian lokal masyarakat Indonesia khususnya pelaku sektor pertanian nasional," kata Irfan dalam keterangannya, Jumat (5/2).

 (ed)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama