Anggota DPRD Minta Dinas Terkait Tegur Pengusaha


Yobedi Laowo

LIPUTANKINI.COM-Pengerukan tanah yang dilakukan tanpa terkendali menyebabkan warga sekitar kurang nyaman, maupun pengguna jalan terganggu terhadap pencemaran udara pada musim kemarau. Bila musim hujan membuat jalan licin akibat dari bekas tanah yang diangkut dari mobil dump truk yang berasal dari aktivitas pengerukan tanah.


Anggota DPRD Kota Gunungsitoli Yobedi Laowo, dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) kasihan kepada pengguna jalan. "Jangan sampai berjatuhan korban. Kita minta kepada Pemerintah Kota Gunungsitoli memberikan tindakan tegas kepada oknum penggalian tanah tersebut. Kita meminta kepada dinas terkait memberikan teguran terhadap pengerukan tanah," ungkap Yobedi, Minggu (14/3/2021).


Dikatakannya, akibat aktivitas penggalian tanah itu benar benar tidak memperhatikan keselamatan bagi pengguna jalan ketika melintas di kawasan tersebut. Apalagi, warga  sekitar mengeluhkan gangguan pernapasan karena menghirup debu dan bisa menjadi sesuatu penyakit yang sangat berbahaya."Kita berharap pemerintah tidak segan memberikan tindakan kepada oknum pengusaha penggalian tanah liar tersebut," harapnya.


Di tempat berbeda, Ian Harefa salah satu pengendara roda membenarkan, kemarin banyak yang hampir celaka karena bekas tanah yang mereka gali bertebaran di jalan. "Kemarin sore sangat becek dan licin berhubung karena hujan, sehingga membuat mobil dan sepeda motor habis kotor semua," katanya.


Ian harefa menuturkan, proyek itu sudah merugikan masyarakat banyak dan meminta kepada penegak hukum dan intasi terkait dalam hal ini pemberi izin supaya ditutup dan ditarik kembali bila ada.  "Pemerintah atau instansi terkait biar lebih proaktif dalam menjalankan tugas dan fungsi, " pungkasnya.


Kepala Desa Ononamolo I Lot, Elianus Zai akan menyampaikan keluhan masyarakat kepada pemilik pengerukan tanah itu. "Saya sampaikan aspirasi warga," kata dia.


Polusi dan material tanah yang dikeluhkan warga

Sebelumnya, sejumlah warga Desa Ononamolo 1 Lot, persisnya di Jalan Pelud Binaka KM 11,5, Gunungsitoli Selatan, keluhkan jalan berdebu. Penglihatan pengendara terganggu ketika melintas di kawasan itu. Warga lain mengeluh sesak napas. Warga berharap pemerintah kota memberikan solusi atas persoalan tersebut.


Bukan warga sekitar saja yang kurang nyaman. Pengguna jalan nasional dari Gunungsitoli menuju kabupaten Nias Selatan mengeluhkan gangguan pernapasan karena menghirup debu. Debu itu berasal dari bekas tanah yang diangkut dari mobil dump truk yang berasal dari aktivitas galian C .


Warga menyebut, jika kondisi berlarut-larut dampaknya tak baik bagi kesehatan. Terlebih anak-anak akan rentan terserang penyakit ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) dan penyakit tuberculosis (TBC). "Kami terganggu," ungkap warga setempat. (Yamoni)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama