Biaya Politik Tinggi, Muncul Penyelewengan Kekuasaan


 Peserta foto bersama dengan narasumber, Basril G. 



SOLOK, LIPUTANKINI.COM-Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Barat menyelenggarakan kegiatan peningkatan sumber daya kepemudaan (politik cerdas berintegritas) bagi pemuda se-Sumatera Barat. 


Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam dua angkatan, angkatan pertama pada 2-6 Maret dan angkatan kedua, 15-19 Maret di Pondok Pemuda Lubuk Selasih, Kabupaten Solok. 


Bertindak sebagai salah satu narasumber dalam dua angkatan tersebut, dari unsur Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, Basril G yang juga Koordinator Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi.


Dengan mengusung materi tentang korupsi politik, Basril.G menyampaikan, terjadinya korupsi politik karena adanya penyelewengan kekuasaan atau kewenangan yang dilakukan oleh oknum politisi untuk memperkaya atau menguntungkan diri sendiri, orang lain atau korporasi. 


Politik berbiaya tinggi ditenggarai sebagai salah satu faktor penyebab oknum penyelenggara negara yang terpilih mencari cara untuk balik modal, yang tentunya berakibat para oknum penyelenggara negara tersebut tidak fokus lagi melayani masyarakat.


"Namun justru sibuk memperjualbelikan kewenangannya, fasilitas dan keuangan negara. Dalam konteks ini, politik diterjemahkan sebagai sebatas cara mencapai kekuasaan dan kesempatan untuk mengeruk uang sebanyak mungkin," ujar Basril.G. 


Basril menyampaikan, akar masalah korupsi itu adalah kurangnya nilai-nilai etika dan integritas diri. Solusinya, selain melakukan upaya-upaya pencegahan dan penindakan korupsi juga harus dilakukan perbaikan sistem, dengan melakukan penyederhanaan sistem politik supaya tidak berbiaya tinggi. 


Basril.G mengajak para peserta yang terdiri dari perwakilan pemuda se-Sumatera Barat untuk tidak terjerumus dalam perilaku-perilaku koruptif dan senatiasa  menjaga nilai-nilai etika dan integritas serta dapat menjadi motor pengerak bersama-sama dengan seluruh elemen masyarakat melakukan pencegahan tindak pidana korupsi didaerahnya masing-masing. (adi hazwar)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama