TOUNA-Ramadhan datang menjelang, harga gas melon menjulang pula di Kabupaten Tojo Una-ua, Sulawesi Tengah. Beban masyarakat bertambah berat. Belum jelas siapa yang bermain di balik melonjaknya harga gas ukuran tiga kilogram itu.
Direktur Lembaga Taktis, Yusuf Dumo, Sabtu (10/4/2021) menyebut, pemerintah harus mengusut siapa yang bermain sehingga harga gas naik jelang Ramadhan.
Yusuf menjelaskan, sesuai ketentuan putusan Mentri SDM Nomor 253/2020 tentang Harga Satuan Elpiji 3 kilogram, sebagaimana dimaksud dalam diktum kesatu keputusan tersebut menyatakan harga satuan elpiji tiga kilogram ditetapkan berdasarkan index pasar yang berlaku pada bulan bersangkutan ditambah biaya distribusi dan margin.
Menurut Yusuf, untuk wilayah Sulawesi Tengah harga normal tingkat pangkalan itu kurang lebih berkisar antara Rp16.000 sampai dengan harga tertinggi Rp22.000.
Namun fakta ditemukan di lapangan, menurut Tusuf khususnya di kabupaten Tojo Una-una banyak pangkalan menjual elpiji tiga kilogram di atas dari ketentuan yang berlaku
"Di tengah situasi pandemi dan juga saat masyarakat menghadapi Ramadhan, kami menemukan elpiji tiga kilogram dijual dengan menembus harga Rp40.000," ucap Yusuf.
Yusuf berharap tindakan tegas dari Pemerintah Kabupaten Touna. Dinas Perindustirian dan Perdangangan (disperindag) dapat bekerja sama dengan kepolisian untuk melakukan penertiban, dan pengawasan ekstra terhadap pangkalan-pangkalan yang nakal. (JFR)