Dulu Banjir tak Separah Ini Pak Gubernur

 Gubernur tinjau lokasi banjir di Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan. (kominfo) 


PADANG
-Masyarakat Nagari Binjai, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan menyebut banjir yang kerap terjadi belakangan sangat parah. Dulu, air juga meluap, tapi kondisinya tak separah sekarang.

Warga setempat berharap Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi memberikan solusi terbaik, sehingga persoalan banjir itu bisa tuntas.

Gubernur, Sabtu (29/5/2021) sore datang ke lokasi banjir di Nagari Binjai itu.  "Kami sudah letih dengan musibah banjir ini, Pak. Dulu tidak begitu parah air yang masuk di kawasan kami. Tapi belakangan air yang menghantam semakin tinggi, bahkan hingga tiga meter. Sudah kami upayakan menangani tapi air itu masih menghantam juga," tutur Rusman, warga korban banjir. 

Wilayah itu kerap kebanjiran karena luapan air sungai. Banjir terbesar terjadi pada Maret 2021 silam dan terulang kembali empat hari sebelum Idul Fitri lalu. Banjir  merendam ratusan rumah dan merusak infrastruktur vital daerah seperti jalur transportasi, jembatan, hingga gedung sekolah dan rumah ibadah. 

Mahyeldi tinjau daerah itu dan serahkan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Pessel melalui Wakil Bupati Rudi Hariyansyah di kantor Camat Ranah Ampek Hulu Tapan. 

"Ranah Ampek Hulu Tapan ini sudah sejak Maret terkena banjir. Sudah lama memang, dan itu berulang. Karena itu sekarang ada 300 meter tanggul yang akan ditutup. Sehingga diperkirakan memakan waktu dua sampai tiga bulan pengerjaannya," jelas Rudi 

Rudi menyampaikan dengan runtut bencana yang menimpa daerahnya dan segala upaya yang telah dilakukan pemerintah maupun warga setempat yang hal itu mendapat respon langsung dari gubernur. 

"Kita memahami apa yang disampaikan wakil bupati dan tokoh masyarakat atas musibah yang menimpa warg. Kami membawa anggota DPRD juga untuk merasakan langsung apa yang menimpa masyarakat Tapan," ujar Mahyeldi. 

Bantuan yang diserahkan berupa logistik tanggap darurat senilai Rp109 juta dari Dinas Sosial Sumatera Barat, family kits, perlengkapan bayi, selimut, paket makanan, masker 22 ribu pieces juga menjadi bagian dalam bantuan yang diberikan BPBD. 

Selain masker, kebutuhan kesehatan lain seperti MP-ASI 10 kardus, PMT Ibu Hamil 4 kardus, dan obat-obatan lainnya juga diberikan dari Dinas Kesehatan, Baronjong dan Geo Bag dari Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi untuk pembuatan tanggul sementara, serta danaRp250 Juta dari BNPB Pusat untuk kebutuhan dasar masyarakat Tapan. 

"Semoga dengan tahap pertama ini bisa mengurangi resiko yang terjadi. Untuk jangka panjangnya, Insya Allah kita sudah usulkan dukungan dana dari pusat dengan total dukungan Rp1,2 Triliun. Nah, menjelang itu akan ada anggaran dari provinsi Rp15 miliar. Ini semua kita lakukan bertahap," tambah Mahyeldi. (*)



Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama