Kasus Covid-19 Terus Naik di Sumbar

 Wagub beri arahan pada jemaah masjid. (humas)


PADANG PARIAMAN - Wakil Gubernur Audy Joinaldy safari Ramadan di di Masjid Taqwa Alghassan Nagari Gasan Gadang, Kecamatan Batang Gasan, Padang Pariaman, Rabu (5/5/2021).

Ikut serta dalam rombongan wakil gubernur itu, Asisten III Nasir Ahmad dan Kadis Kelautan dan Perikanan Yosmeri serta pejabat OPD lainnya. Sedangkan dari Pemkab Padang Pariaman dihadiri oleh Wakil Bupati Rahmang dan beberapa kepala OPD.

Audy Joinaldy menyampaikan, masyarakat agar tetap memrioritaskan penanggulangan dan pengendalian Covid-19, karena beberapa pekan ini mengalami masa terburuk sejak awal pandemi, bahkan sempat mencapai angka tertinggi dengan konfiramasi positif mencapai 514 orang.

Akhir-akhir ini Sumbar menjadi perhatian di pusat karena kasus Covid-19 terus naik. Menurutnya, peningkatan kasus karena masyarakat yang bepergian ke kota atau wilayah lain secara berkelompok.

"Biasanya mereka bepergian dengan satu daerah atau lebih dari satu kendaraan, dan ketika kembali mereka mendapat gejala," kata Audy.

Ditambah, peningkatan terjadi karena masyarakat sudah banyak yang abai protokol kesehatan, seperti tidak menggunakan masker ketika keluar rumah dan menjaga jarak.

Terkait dengan pencegahan penularan Covid-19 di Ramadan, Audy katakan larangan tersebut berdasarkan Surat Edaran Mendagri Nomor 800/2784/SJ tentang pelarangan menggelar buka puasa bersama pada Ramadan dan kegiatan open house atau halal bihalal.

"Kita harus patuhi, karena ancaman Covid-19 adalah nyata. Kita perlu dilakukan antisipasi pelaksanaan kegiatan selama bulan Ramadan 1442 H dan menjelang perayaan, saat dan pasca Idul Fitri," sebutnya.

Wagub meminta bupati dan walikota bisa melarang kegiatan buka puasa bersama yang melebihi dari jumlah lima orang. Dia juga meminta para kepala daerah memberi instruksi kepada pegawainya untuk tidak menggelar open house atau halal bihalal.

"Makanya, kita tidak buka puasa bareng lagi dan tidak akan ada open house atau halal bihalal. Semua jadwal buka bareng semua kami batalkan," ujarnya.

Audy juga meminta setiap daerah setempat agar melakukan pengawasan terhadap pendatang yang berasal dari daerah luar Sumbar yang ingin mudik ke kampung halaman.  "Kita berkoordinasi dengan Polda Sumbar, untuk menjaga di setiap perbatasan pintu masuk Sumbar, termasuk jalan jalan tikus yang akan dilalui para pemudik. Termasuk soal larangan mudik lokal atau mudik antar-kabupaten/kota dalam satu provinsi di Sumbar," ungkap Audy.

Lanjutnya, bersosialisasi dan makan di luar jauh lebih berbahaya daripada aktivitas lain. Seperti menggunakan transportasi umum atau berbelanja dalam hal penyebaran virus.

"Hal ini bisa dilihat, saat jumlah pengunjung melonjak di mall, pasar rakyat untuk membeli kebutuhan lebaran, disitulah jumlah kasus positif Covid-19 meningkat. Kalau perlu kita lakukan razia mall dan rumah makan yang berkerumun dengan pihak pihak terkait," imbuhnya.

"Alhamdulillah, sampai saat ini klaster tempat ibadah belum ada. Kita masih tetap bisa beribadah di masjid, dengan tetap patuhi prokes," tukasnya.

Audy Joonaldy mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan ikut mengendalikan kasus Covid-19.

Rahmang menyampaikan, tertanggal 4 Mei Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman telah mengeluarkan surat edaran pelarangan kerumunan, buka bersama, open house dan halal bihalal "Larangan menindaklanjuti Surat Edaran Kemendagri," ucap Rahmang.

Menurut Rahmang, banyak kawasan Padang Pariaman yang dinilai masih termasuk zona hijau. Mobilitas masyarakat di tingkat lokal pun masih saja terjadi. Padahal mobilitas tersebut bisa menimbulkan kerumunan

Wabup berharap kejadian kerumunan seperti yang terjadi di Pasar Tanah Abang, Jakarta beberapa waktu lalu tidak terjadi di daerahnya. Demi membeli kebutuhan Lebaran, masyarakat justru lalai dalam menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi ini. (BIRO HUMAS SETDA SUMBAR)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama