Rumah Eri, Dulu dan Sekarang

 Rumah keluarga miskin sebelum dan setelah dibedah. (humas)

PADANG-Jelang Lebaran merupakan hari yang membahagiakan bagi Eri Meiroza dan keluarga. Dulu, kediamannya jauh dari ukuran layak. Di rumah berdinding kayu, dia menjalani hari-hari bersama keluarga.

Rumah Eri di daerah Kelok Tui, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, Padang. Rumah lama lebih tepat disebut gubuk. Namun, bagi Eri itu adalah rumah.

Rumah Eri dulu, beda dengan sekarang. Dia dan keluarga menempati rumah baru. Keluarga itu terpilih menjadi yang pertama dari delapan keluarga yang dikunjungi Wali Kota Padang dalam program 'semata' selama Ramadan. 

Pada 17 April lalu rumah Eri mulai dibedah, Jumat (7/5/2021), renovasi  rampung serta telah bisa ditempati. Kediaman Eri menjadi rumah layak huni yang dana renovasinya berasal dari zakat yang diberikan masyarakat.

Wali Kota Hendri Septa meresmikan rumah dhuafa program Semalam di Palanta (semata) yang selesai dibedah.

Hendri Septa mengatakan, program bedah rumah untuk kaum dhuafa merupakan bagian upaya pemerintah kota bekerja sama dengan BAZNAS Padang dalam membantu warga kurang mampu yang dikemas dalam program semata selama Ramadan tahun ini.

"Saya ucapkan terima kasih kepada BAZNAS dan pihak yang terkait lainnya yang telah melakukan pembenahan rumah ini. Ini rumah pertama yang telah selesai kita bedah. Semoga rumah ini dapat digunakan dan ditempati sebagaimana mestinya," kata Hendri.

Dia menambahkan, program bedah rumah ini juga merupakan wujud nyata dari pemerintah dan BAZNAS dalam menyalurkan infak dari para muzakki kepada kaum dhuafa di Padang.

"Terima kasih juga kepada para muzakki yang telah menyalurkan zakatnya. Semoga zakat yang disalurkan selama ini dibalas oleh Allah SWT dengan amalan berlipat ganda," ungkapnya.  

Wali kota memberi selamat pada Eri Mairoza. Wali kota minta rumah itu dijaga dan dirawat, kalau ada yang belum sempurna, bisa disempurnakan sendiri.

Wakil Ketua I Baznas Padang Syafriadi Autid mengatakan, rumah yang selesai dibedah itu berukuran 6x6 meter. Terdiri dari dua kamar dan satu ruang tamu, ditambah dengan kamar mandi dan dapur berukuran 3x2 meter.

"Rumah ini dibangun dalam waktu seminggu, dengan biaya Rp25 juta sesuai standar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat," lanjutnya.

Eri Mairoza usai peresmian rumah tersebut mengaku bersyukur. Ia pun tak mampu mengungkapkan kata-kata selain bersyukur kepada Allah  SWT.  "Kami sekeluarga sangat bersyukur telah dibantu dan rumah kami juga selesai dibedah menjadi lebih baik dan layak huni," tuturnya. 

Dia mengemukakan, dulu rumahnya hanya berdinding papan dan atapnya pun bolong-bolong. Ketika hujan airnya pun masuk ke rumah. Sekarang sudah jadi lebih bagus. "Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Wali Kota, semoga sehat selalu dan diberikan kekuatan oleh Allah untuk memajukan Padang," tuturnya yang dikutip dari siaran pers Humas Pemko Padang.

Kebahagiaan Eri makin sempurna, sebab Kepala ACT Cabang Sumatera Barat Zeng Welf memberikan bantuan kepada keluarga Eri Mairoza berupa kasur dan berupa beras. (*)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama