![]() |
| Gubernur terima masyarakat Tapan. |
Hal itu disampaikan Gubernur Mahyeldi Ansharullah saat menerim kunjungan tokoh masyarakat Tapan didampingi anggota DPRD Sumbar, Muklasin di Istana Gubernur, Kamis (27/5/2021)
Gubernur mengemukakan, pemprob akan lakukan langkah tanggap darurat terhadap bencana banjir Tapan. Pemprov segera pasang geobag (karung pasir) dan bronjong di sepanjang aliran Batang Sako, melalui anggaran tanggap darurat BPBD dalam bentuk BTT (biaya tidak terduga) Rp300 juta dikombinasikan dengan anggaran Dinas PSDA dan Bina Konstruksi.
“Insya Allah mulai dikerjakan dalam minggu ini yang penting masyarakat terlindungi dari luapan air sungai. Sedangkan untuk jangka panjang, Dinas PSDA telah melakukan perencanaan dan mengusulkan kegiatan ke pemerintahan pusat Rp500 miliar. Kita sudah hitung, total kebutuhan anggarannya Rp1,2 triliun dan kita juga sudah usulkan kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Menko Maritim,” tuturnya.
Gubernur memberikan perhatian pada kondisi masyarakat yang terdampak bencana dengan mengirim beras dan kebutuhan lain-lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kita telah telepon dan perintahan dinas sosial provinsi untuk segera ke lapangan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana banjir tersebut di tiga nagari di Kecamatan Ampek Hulu Tapan,” katanya.
Mahyeldi juga menelepon Kepala Dinas Pendidikan Sumbar terkait akan proses belajar mengajar di tiga nagari yang terdampak banjir dan juga bagaimana persiapan anak-anak juga melakukan ujian.
Gubernur mengajak dan meminta masyarakat Tapan secara umum memberikan dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan normalisasi sungai tersebut nantinya, terutama persoalan lahan yang terdampak kegiatan.
Pimpinan rombongan masyarakat Tapan Cendra Hardi Nurba melaporkan, kejadian banjir besar pada Selasa dan Minggu (11 dan 16 Mai 2021 telah mengakibatkan rumah terendam air setinggi 0,5 meter sampai 2,5 meter di dua kecamatan, Ranah Ampek Hulu Tapan dan Basa Ampek Balai Tapan yang terdampak pada 11 nagari di kedua kecamatan tersebut.
“Aliran Batang Tapan sekarang karena banjir besar telah beralih masuk ke perkampungan masyarakat yang melintasi Nagari Binjai Tapan, dan Nagari Kampuang Tangah Tapan. Akibatnya otomatis bila debet air bertambah merendam rumah masyarakat di bandaran sungai yang masuk ke perkampungan,” ungkapnya.(BIRO ADPIM SETDA PROV. SUMBAR)
