Warga melarikan diri dengan kendaraan menuju daerah ketinggian. (JFR) |
TOUNA-Masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) panik setelah gempa mengguncang, Senin (26/7/2021) sekitar pukul 19:07 waktu setempat.
Situasi sempat mencekam. Warga berlaran mencari tempat yang tinggi karena takut tsunami. Selain itu, listrik juga padam, banyak warga di jalan. Kemacetan sempat tak terhindarkan.
"Kami takut terjadinya tsunami, makanya kami lari," kata salah seorang warga Ampana, Budi, malam ini.
Namun, hingga berita ini dirilis, tak gelombang laut yang mengancam. Sebelumnya, gempa sempat mengguncang pukul 10.52.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, gempa yang terjadi sebelumnya bermagnitudo 6,5. Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer.
BMKG mengidentifikasi guncangan hingga dirasakan di daerah Sulawesi Tengah hingga Gorontalo. Kapolsek Ampana Kota AKP Petrus A Matasik, menyebutkan, warga memang sempat panik dan berhamburan keluar rumah sesaat setelah gempa mengguncang.
"Masyarakat lari ke daerah pegunungan karena takut gempa susulan hingga menyebabkan tsunami," kata Petrus.
Dia mengimbau warga untuk selalu waspada dan siaga hingga kondisi normal.
"BPBD Kabupaten Tojo Una-Una melaporkan guncangan kuat selama tiga detik dirasakan warga. Saat gempa terjadi, warga panik hingga ke luar rumah," kata Plt Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Getaran gempa yang kuat membuat warga pesisir memilih mengungsi ke dataran yang lebih tinggi. BPBD setempat belum menerima laporan soal dampak kerusakan akibat gempa.
"Pantauan BPBD menyebutkan warga mengungsi ke wilayah yang lebih tinggi di Desa Sansarino, Kecamatan Ampana Kota. Jaringan listrik masih diberitakan padam dan belum ada laporan kerusakan pascagempa," ujarnya yang dikutip dari detikcom.
Dia mengatakan hal serupa dirasakan warga di Kabupaten Morowali Utara, Sulteng. Gempa dirasakan kuat selama tiga detik dan membuat warga sempat panik ke luar rumah.
Pascagempa, BPBD setempat melakukan pemantauan di lapangan. Dilaporkan guncangan kuat dirasakan warga dan menimbulkan kepanikan.
"Namun demikian, kondisi sudah normal kembali. Belum ada laporan kerusakan dari BPBD setempat," ucapnya. (JFR)