Sitapuang Gadang, Kampung Bersejarah di Tanah Datar

 Bupati Tanah Datar kunjungi Sitapuang Gadang. (prokopim)


BATUSANGKAR-Sitapuang Gadang merupakan kampung terpencil di wilayah Jorong Mandahiliang, Nagari Lawang Mandahiliang, Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar. Siapa sangka, ini kampung bersejarah.

Kampung kecil itu dikelilingi perbukitan. Di kampung itu dulu roda pemerintahan Tanah Datar pernah dikendalikan oleh bupati pertama yang bernama Sidi Baharuddin, yaitu pada era revolusi fisik setelah agresi militer Belanda yang kedua (1948-1949).

Sitapuang Gadang merupakan tempat yang bersejarah di Tanah Datar karena pada tahun 1948 Bupati Tanah Datar yang pertama Sidi Bakaruddin pernah berkantor di Sitapuang Gadang pada sebuah Surau dan saat ini surau itu sudah direhab,  karena waktu itu situasi tidak nyaman maka mengungsilah pemerintahan kabupaten ke Sitapuang Gadang.

Untuk mengingatkan kembali tempat bersejarah itu Bupati Eka Putra melakukan kunjungan ke lokasi tersebut didampingi Kepala Bagian Prokopim Dedi Triwidono, Selasa (23/11/2021).

Pada kunjungan tersebut, bupati disambut masyarakat setempat dan langsung melaksanakan diskusi untuk kelanjutan lokasi bersejarah tersebut.

Tokoh masyarakat  Helpi sampaikan, Sitapuang Gadang merupakan asal usulnya masyarakat Nagari Lawang Mandahiling, karena selama ini masih terisolir belum ada jalan yang bisa dilalui kendaraan roda empat maka masyarakat sebagian membuat rumah di pinggir jalan raya, sehingga saat ini tinggal 30 kepala keluarga lagi yang bermukim di Sitapuang Gadang. 

Helpi tambahkan, pada 1990 melalui kegiatan ABRI Masuk Desa (AMD) dibukalah jalan menuju Sitapuang Gadang, Mulai saat itu terbebaslah Sitapuang Gadang dari keterisoliran, pada tahun 2013 jalan menuju Sitapuang Gadang sepanjang 2,3 kilometer sudah diaspal dan juga telah dialiri listrik. Selanjutnya pada 2016 dibangun monumen saat ini tempatnya rawan longsor.

Helpi menyampaikan, saat ini akses jalan sampai ketuguh masih kurang 100 meter lagi  dan jauh di balik bukit di belakang tugu tersebut adalah kawasan pertanian basah dan kering yang sangat luas terpaksa dibiarkan mengingat akses jalan pertanian yang tidak ada dan satu lagi hal yang dikeluhkan masyarakat setempat adalah masalah jaringan internet.

Helpi mengaku baru-baru ini tim Nagari Lawang Mandahiling yang terdiri dari beberapa personel BPRN, pengurus KAN, TP PKK, serta beberapa orang dari jajaran Karang Taruna mengoptimalkan kelompok masyarakat didaerah agar terwujudnya Sitapuang Gadang yang lebih resik dan indah.

Menanggapi hal tersebut Bupati Eka Putra sampaikan, Sitapuang Gadang memiliki nilai sejarah untuk itu mari kita bersma-sama mengingatkan kepada generasi penerus bahwa pemerintahan Tanah Datar pertama di kendalikan dari lokasi ini, untuk akses jalan usaha tani, silahkan musyawarah bersama untuk pembebasan lahan, setelah jelas akses yang akan dilewati pemda akan lakukan pembanguan.

Eka Putra mengatakan, seperti dikutip dari Prokopim, Kamis (25/1/2021), di lokasi ini kedepannya bersama-sama kita bangun duplikat kantor bupati untuk mengingatkan kembali sejarah pemerinhan Tanah Datar pertama di Sitapuang Gadang dan selanjutnya juga bisa di jadikan wisata sejarah. (*)



Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama