Jambu Lipo, Kerajaan Bersejarah di Sijunjung

Gubernur buka seminar dan hasil penelitian tentang Kerajaan Jambu Limpo

PADANG-Dinas Kebudayaan Sumatera Barat merilis hasil penelitian atau riset sejarah dan budaya Kerajaan Jambu Lipo, Rabu (1/12/2021) di Hotel Bumiminang, Padang dalam kegiatan yang bertajuk Festival Kerajaan Jambu Lipo Jambu Lipo Ranah Godok Obuih.

Gubernur Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan dinas kebudayaan tersebut. Apalagi kegiatan ini berkaitan dari hasil penelitian sejarah dan budaya Kerajaan Jambu Lipo.

“Kegiatan ini penting bagi generasi muda mengenali sejarah dan budaya yang ada di Sumbar,” kata Mahyeldi saat membuka seminar hasil penelitian sejarah dan budaya Kerajaan Jambu Lipo.

Selain itu, kegiatan ini bisa dijadikan momentum untuk menjadi daya tarik baru wisatawan untuk berkunjung. 

“Kita jadikan momentum ini sebagai suatu daya tarik wisatawan yang tidak hanya saja berdomisili di Sumbar, tapi dari luar provinsi tentunya. Jadi dari hal itu, mari masyarakat Sijunjung kita jaga tradisi ini,” bebernya.

Ia berharap ke depannya, daerah Sijunjung dapat ditata dengan rapi oleh masyarakat, sehingga dapat memajukan wisata Jambu Lipo Ranah Godok Obuih. “Itu berfungsi untuk daerah Sijunjung agar didatangi oleh wisatawan atau tamu-tamu luar. Mari kita jaga dan rawat bersama,” tuturnya.

Anggota DPRD Sumbar, Hidayat mengatakan, Festival Kerajaan Jambu Lipo Ranah Godok Obuih dengan segenap keberagaman kegiatan budaya di dalamnya, termasuk penelitian sejarah oleh para ahli yang berkompeten, sebagai langkah awal membuka lebih luas perspektif masyarakat, utamanya generasi penerus Jambu Lipo agar paham nilai-nilai sejarah, sosial, budaya, dan asal usulnya.

“Kerja ini tujuannya agar generasi muda dan penerus Kerajaan Jambu Lipo dan Nagari Lubuak Tarok agar memahami warisan budaya, nilai-nilai sejarah, dan sosialnya. Selain itu, kita berharap Kerajaan Jambu Lipo jadi perhatian nasional. Dan itu saya kira sudah terjadi,” terang Hidayat.

Ketua tim peneliti Sudarmoko menyebutkan, hingga hari ini Kerajaan Jambu Lipo yang berada di Nagari Lubuk Tarok, Kabupaten Sijunjung, Sumbar masih melakukan aktivitas, memiliki struktur dan perangkat, wilayah, benda dan simbol kerajaan yang mendapat pengakuan dari masyarakat dan pihak luar.

“Berdasarkan observasi di lapangan, mengunjungi lokasi-lokasi penting yang terkait dengan Kerajaan Jambu Lipo, dilakukan diskusi dan wawancara mendalam dengan daerah-daerah rantau kerajaan di Dharmasraya dan Solok Selatan, lalu pelacakan referensi yang tersedia, terdapat sejumlah temuan penting berkenaan dengan Kerajaan Jambu Lipo ini,” jelasnya.

Sudarmoko menambahkan, tidak diragukan lagi, Kerajaan Jambu Lipo merupakan sebuah kerajaan yang telah berdiri cukup lama, dengan tinggalan berwujud material dan non-material yang masih dapat ditemui.

Selain itu, kerajaan-kerajaan yang masih ada seperti Kerajaan Jambu Lipo ini memiliki arti penting bagi masyarakat, khususnya yang menjadi bagian dari kerajaan tersebut.

Menurutnya, prosesi Rajo Manjalani Rantau melalui penelitian ini menunjukkan bahwa prosesi ini merupakan salah satu mata rantai yang penting dalam menjaga keberlangsungan kerajaan Jambu Lipo, terutama dalam hal menjaga hubungan antara pihak kerajaan dengan masyarakat dan juga daerah-daerah rantau yang memiliki hubungan-hubungan khusus dan kuat dengan kerajaan. (BIRO ADPIM SETDAPROV SUMBAR)









Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama