Mahasiswa Universitas Nasional Adakan Workshop Daur Ulang Barang Bekas

 Mahasiswa foto bersama dengan peserta workshop


JAKARTA SELATAN-Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Nasional adakan pengabdian masyarakat berupa mini workshop daur ulang barang bekas menjadi produk yang bernilai ekonomi di Perkampungan Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan, Sabtu (18/12/2021).

Workshop dengan tema melatih kemampuan kreativitas pada anak-anak usia dini.  Dosen mata kuliah public relation dan nanajemen CSR, Yayu Sriwartini yang juga pembimbing mahasiswa Universitas Nasional dalam pelaksanaan kegiatan PKM, Yayu Sriwartini menganalogikan kegiatan PKM sebagai kegiatan corporate social responsibility ketika bekerja di sebuah perusahaan nanti. 

"Sehingga mahasiswa mempunyai gambaran dan pengalaman tentang kegiatan CSR dan bisa mengimplementasikan dengan lebih baik," katanya daam siaran pers yang dierima liputankini.com, Sabtu (8/1/2022). 

Kegiatan yang digelar bertujuan mengajak anak-anak mengasah daya kreativitasnya karena kreativitas merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan suatu individu dalam pendidikan, kehidupan sehari -hari dan pengembangan karakter kelak. 

Antusiasme mahasiswa Universitas Nasional dalam mengadakan kegiatan PKM ini diapresiai pihak yang memfasilitasi tempat dalam kegiatan tersebut.

“Kegiatan dengan tema semacam ini baru pertama kali diselenggarakan di perkampungan Betawi Setu Babakan. Kegiatan membuat anak-anak menjadi lebih kreatif dengan barang bekas yang mampu menghasilkan karya unik. Kegiatan ini jelas sangat bagus dan positif,” kata Ketua RT setempat, Sadeli.

Pemanfaatan shuttlecock (kok badminton) bekas dan kain flanel bekas menghasilkan karya menarik berupa boneka ondel-ondel mini. 

Menurut mahasiswa, karya yang dihasilkan sudah bagus namun perlu diasah lagi. Apalagi perkampungan Betawi Setu Babakan merupakan tempat wisata sehingga jika karya yang dihasilkan berkualitas, maka bisa menjadi nilai jual tinggi. 

Mahasiswa berharap dengan PKM ini memberikan manfaat besar bagi anak-anak untuk lebih berpikir kritis dengan menggali kreativitasnya melalui ide-ide unik yang dimiliki. (rls)



Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama