Vaksinasi Dulu, Baru Belajar Tatap Muka

 Murid SD yang divaksin diberi sarapan


PAYAKUMBUH-Pemerintah Kota Payakumbuh mulai melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11. Salah satu sekolah yang melaksanakan vaksinasi itu, adalah SD IT IPHI. Vaksinasi anak ini dilakukan di halaman SD IT IPHI, Senin (24/1/2022). 


Kepala Dinas Pendidikan Dasril mengatakan, akibat pandemi Covid-19 anak-anak sudah terkunci selama hampir 2 tahun dan terpaksa harus melaksanakan pembelajaran di rumah. Akibatnya banyak terjadi penurunan capaian hasil belajar pada anak-anak. Pemerintah ingin agar segera terjadi pemulihan pembelajaran dengan dilaksanakannya pembelajaran tatap muka secara langsung. Vaksinasi menjadi modal besar mempercepat pemulihan tersebut.

“Vaksinasi ini adalah modal besar kita untuk mendukung pembelajaran tatap muka. dengan adanya vaksinasi, pembelajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah dapat dilakukan tanpa adanya pembatasan. Jadi ini diharapkan menjadi pemahaman kita bersama serta mohon dukungan kepada semua pihak agar proses vaksinasi ini berjalan dengan baik,” ujar Dasril.

Ditambahkan Dasril, sasaran vaksinasi  di Payakumbuh untuk anak umur 6-11 sebanyak 14.541 orang. Sama halnya dengan vaksinasi anak umur 12 tahun ke atas yang dilaksanakan sebelumnya, 10.100 anak yang mengikuti vaksinasi tidak ada keluhan maupun kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang dialami selama prosedur vaksinasi dilakukan dengan baik. 

"Pada pemberian vaksinasi anak usia 12 tahun ke atas tidak ditemukan adanya KIPI pada anak. Semuanya dilakukan sesuai prosedur vaksinasi. Mari sukseskan program vaksinasi pada anak agar penyebaran virus corona dapat dicegah dan tidak menjadi hambatan bagi kegiatan belajar mengajar di sekolah," katanya.

Kepala SDIT IPHI, Ananda Putra mengatakan dengan diberikannya vaksinasi kepada anak usia 6-11 diharapkan orang tua tidak perlu khawatir lagi terhadap kesehatan anak-anak saat melaksanakan pembelajaran tatap muka.

“Vaksinasi ini merupakan jawaban kepada masyarakat, agar para orang tua tidak ragu lagi dan menjadi lebih semangat memberikan izin putra-putrinya untuk bisa mengikuti pembelajaran tatap muka,” kata Nanda

Pihaknya berharap vaksinasi untuk usia 6 sampai 11 atau vaksinasi untuk anak-anak kelas 1-6 SD ini berjalan sesuai dengan yang direncanakan yaitu mencapai target dari waktu yang telah ditetapkan. Ia mengajak masyarakat agar tetap optimistis dengan vaksinasi untuk anak-anak karena ini bagian dari pemenuhan hak kesehatan anak.

“Ini upaya pemerintah dalam meningkatkan kekebalan daya tahan tubuh anak agar bisa menghindarkan anak-anak kita dari terpapar corona, di manapun mereka berada,” ujarnya.

Nanda mengungkapan sudah 60 persen dari 200 siswa SD IT IPHI yang divaksin dan akan terus bertambah hingga selesainya pemberian vaksinasi. Dimulainya vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun diyakini akan semakin mendorong dan memperluas pelaksanaan Pembelajaran tatap muka.

“Pembelajaran tatap muka merupakan upaya dan solusi mencegah anak-anak kita mengalami ketertinggalan pembelajaran akibat pandemi. Karena sekolah merupakan tempat memberikan pembelajaran, baik akademik maupun karakter untuk anak-anak. Oleh karenanya kita semua harus memberikan dukungan terhadap program vaksinasi untuk anak, agar semua bisa memiliki ketenangan yang sama khususnya para orang tua dalam mengizinkan anak-anaknya untuk belajar tatap muka,” katanya. 

Kezia Anggraini, siswi kelas 5 SD IT IPHI, mengaku telah selesai divaksin Covid-19. Ia menjelaskan, sebelum divaksin, ia terlebih dahulu menerima sarapan dan teh panas agar menjaga tubuh tetap sehat setelah itu diwawancara petugas kesehatan terkait status kesehatannya.

“Sebelumnya diperiksa dulu, ditanya pernah dirawat di RS atau tidak, ada penyakit atau sedang rutin minum obat atau tidak, lalu masuk ke ruangan vaksin, disuntik tapi nggak sakit. Tapi tadi juga sarapan dulu. Teman-teman jangan takut divaksin, nggak sakit kok,” katanya. (CAN)




Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama