BRI Liga 1, Universitas untuk Mencari Lebih Banyak Pratama Arhan


Pratama Arhan

PADANG-Pemain PSIS Semarang, Pratama Arhan jadi buah bibir. Namanya mulai melambung sejak Piala AFF 2020. Dia mencetak gol ke Gawang Malaysia. Dia menjadi pemain muda Indonesia tampil apik dalam kejuaraan itu, walau tim asuhan Shin Tae-yong tak meraih juara.

Popularitas Pratama Arhan kian menjulang berkat lemparannya. Dia bisa mengirim bola dari pinggir lapangan  hingga depan gawang. Pecinta bola menyebut Pratama Arhan memiliki lemparan roket. Para kiper dan pemain lawan Indonesia di Piala AFF yang berlangsung di Singapura, deg-degan kalau Pratama sudah mengambil lemparan ke dalam.

Pujian terhadap Pratama Arhan tak hanya datang dari dalam negeri. Jurnalis Italia, Jerry Mancini bahkan menyarankan agar Lazio merekrut penggawa PSIS Semarang itu. 

Jerry Mancini mengunggah video gol Pratama Arhan ke gawang Malaysia di akun Twitter miliknya @jmancini8. "Tifosi Lazio ini kagum dengan sepakan kaki kiri jarak jauh sang pemain yang merobek jala Harimau Malaya," tulisnya.

Usai Piala AFF, aksi Pratama Arhan dinanti banyak orang. Kerinduan masyarakat yang terpukau dengan Pratama Arhan terjawab melalui pertandingan persahabatan antara Indonesia melawan Timor Leste di Bali.

Dalam uji coba internasional di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kamis (27/1/2022), Pratama Arhan kembali memberikan kontribusi besar bagi kemenangan tim Garuda 4-1 atas Timor Leste.

 Pratama Arhan tak cuma mencetak satu gol melalui penalti pada menit ke-73, namun juga menjadi kreator gol ketiga Timnas Indonesia di menit ke-76. Dia melakukan lemparan ke dalam yang mampu menembus kotak penalti Timor Leste. Bola ditinju kiper Timor Leste, Georgino tapi bola malah masuk ke gawang sehingga dihitung sebagai gol bunuh diri.

Kini, Pratama Arhan tak lagi akan merumput di BRI Liga 1. Setelah melawan Borneo, PSIS mengumumkan Pratama Arhan terbang ke Jakarta untuk menyelesaikan administrasi sebelum terbang ke Jepang. PSIS berharap Arhan sukses bersama klub Tokyo Verdy. Pratama Arhan akan bermain bersama klub yang bermarkas di Stadion Ajinomoto itu.

CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi menyebutkan, timnya melego Pratama Arhan tanpa fee transfer sepeser pun. "Hari ini dengan rasa bangga dan senang, kami umumkan kalau wonderkid PSIS jebolan Akademi PSIS, Pratama Arhan resmi kami lepas ke klub Jepang Tokyo Verdy," katanya dalam rilis, Rabu (16/2/2022).

"Sesuai komitmen PSIS, Arhan kami lepas tanpa fee satu rupiah pun. Ini demi karir Arhan. Hal ini juga sebuah kebanggaan untuk PSIS karena jebolan akademinya bisa dilirik ke klub Jepang," imbuh Yoyok.

Namun, meskipun dilepas ke klub Jepang, Arhan tetap terikat dengan PSIS Semarang sebagai brand ambassador. Dia juga tetap diminta kembali ke PSIS jika pulang ke Indonesia.

"Arhan selama berada di luar negeri tetap menjadi brand ambassador PSIS dengan harapan mampu mempromosikan nama PSIS di kancah internasional," Yoyok menambahkan.

"Tak hanya itu, antara kami PSIS, kemudian Arhan, dan agen Arhan telah sepakat mau sejauh mana Arhan bermain di luar negeri, saat kembali di Indonesia, Arhan kembalinya ke PSIS," tegasnya.


Mencari Lebih Banyak Pratama Arhan 


Pratama Arhan menjadi fenomena. Memang dia bukan pemain Indonesia pertama yang main di luar negeri, sebab sebelumnya sudah ada Egy, Witan maupun Asnawi serta pemain lainnya. Pratama Arhan merupakan pemain yang spesial karena pemandu bakat klub di luar negeri mengenalnya saat pemain itu tampil apik bersama tim nasional.

Pemain tim nasional berasal dari klub. Pelatih di klub yang mengasah, pemain dimatangkan lewat kompetisi. Matang di kompetisi, pemain layak masuk tim nasional. Inilah strategisnya BRI Liga 1. Kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu mampu melahirkan Pratama Arhan.

Kompetisi sepakbola di Indonesia sempat terhenti akibat diadang pandemi. Namun, pembinaan sepakbola harus berjalan, sehingga kompetisi digelar lagi dan dilaksanakan dengan menjalankan protokol kesehatan. Pertandingan digelar tanpa penonton, namun masyarakat tetap bisa menyaksikan melalui siaran langsung melalui televisi.

Pengamat sepakbola di Padang, Yosrizal kepada liputankini.com, Senin (28/2/2022) menyebutkan, kompetisi merupakan universitas untuk melahirkan pemain berbakat. "Dengan kompetisi, pemain akan terpacu dan terasah," katanya.

Dia menambahkan, tanpa ada kompetisi, sehebat apapun pemain, dia tak akan teruji. Tak akan muncul pemain hebat kalau tiap hari hanya latihan dan latihan. Pemain hebat akan muncul manakala dia dihadapkan dengan kompetisi dan tantangan. "Jadi, langkah tepat PSSI dan operator, yang tetap menggelar kompetisi walau pandemi belum reda," kata Yosrizal.

Ditambahkan Yosrizal, bila kompetisi tak digelar, muaranya berpengaruh pada tim nasional. Tak mungkin pemain ala kadarnya yang dipanggil ke tim nasional. Pemain tim nasional merupakan hasil pemantauan pelatih melalui kompetisi. 

"Dengan kompetisi, pemain diberi target menang. Dengan demikian, pemain akan berjuang maksimal. Perjuangan maksimal itulah yang diharapkan tim nasional. Dengan kompetisi, pemain akan unjuk kemampuan guna mencapai target. Kompetisi akan melahirkan tipikal pemain pekerja keras dan disiplin," kata dia.

Menurut Yosrizal, dengan bermainnya Pratama Arhan di Liga Jepang, idealnya menjadi motivasi pula bagi klub untuk mencari lebih banyak talenta berbakat. Kompetisi tingkat junior mesti lebih ditingkatkan, sehingga bakat-bakat terpendam seperti Pratama  Arhan bisa terpantau.  

Dikatakan Yosrizal, pandemi belum jelas kapan berakhir. Namun, bukan berarti pembinaan sepakbola Indonesia harus terhenti pula. "Kompetisi harus terus digulirkan. Bisa jadi bumerang kalau tanpa kompetisi, sebab negara lain terus memutar roda kompetisi. Tak mungkin Indonesia bisa bersaing di kancah internasional kalau di dalam negeri tak ada kompetisi," katanya. 

BRI Liga 1 terbukti menjadi panggung bagi pemain untuk unjuk kualitas yang bermuara pada pembentukan tim nasional, maupun peningkatan kualitas diri masing-masing pemain.  (edwardi)




Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama