Payakumbuh Butuh 2.000 Sapi, Pemko Edukasi Pengurus Masjid

 Rakor pencegahan penularan PMK dan kurban


PAYAKUMBUH-Penyelenggaraan kurban pada tahun ini dihadapkan dengan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak, terutama sapi. Pemerintah Kota Payakumbuh berikan edukasi pada pengurus masjid melalui sosialisasi tentang PMK dalam rapat koordinasi di kantor wali kota, Selasa (24/5/2022).


Rapat dibuka  Asisten II Setdako Elzadaswarman dan dihadiri Kepala Dinas Pertanian Depi Sastra, kapolres yang diwakili Kasubag Faskon AKP Romarpus Almi, Kabag Kesra Irwan Suwandi, Ketua MUI Erman Ali, ACT, serta camat dan panitia kurban.

Elzadaswarman mengatakan, semakin dekatnya dengan Idul Adha, perlu dilaksanakan sosialisasi PMK kepada pengurus mesjid guna mengantisipasi kerugian yang akan didapatkan bila menyembelih sapi yang terkena PMK.

"Di samping itu, kita mengantisipasi masuknya hewan yang terkena PMK, serta meminimalisir penyebaran PMK," kata pria yang akrab disapa Om Zet itu.

Om Zet yang merupakan mantan Kepala Dinas Kesehatan itu menambahkan, dengan mengetahui tentang PMK dan terbentuknya kesadaran dan kewaspadaan masyarakat dengan PMK ini, maka penanganan akan efisien dan efektif.

"Dengan berkurangnya wabah PMK di kota kita, maka diharapkan sapi yang disembelih saat kurban adalah sapi yang betul-betul sehat," harapnya.

Depi Sastra memaparkan update data terakhir sudah ada 55 sapi yang terpapar PMK di Payakumbuh, sudah tersebar di empat kecamatan selain Lamposi Tigo Nagori (Latina).

"Sampai saat ini  belum asa sapi yang mati akibat PMK di Payakumbuh, diharapkan semuanya bisa sembuh," kata Depi.

Ditambahkannya, dalam pelaksanaan kurban, di Payakumbuh butuh sekitar 2.000 sapi, sementara ketersediaan sapi lokal baru sekitar 20 persen dari total kebutuhan, jalan keluarnya tentu ternak didatangkan dari luar daerah.

"Kita nanti berkoordinasi dengan pemprov, memperketat persyaratan ternak yang datang seperti surat keterangan kesehatan hewan, asal ternak, dan tujuan ternak, dijelaskan nanti kalau seandainya pasar ternak dibuka maka kita berlakukan aturan ketat," jelas Depi.

Depi menyampaikan, pihaknya akan membuat brosur yang akan dibagikan kepada panitia kurban, isinya terkait tata cara berkurban di masa wabah PMK dan penanganan daging kalau sapinya ada yang kena penyakit PMK.

"Yang utama sekali, tim kami nanti akan melakukan pencegahan, kontrol, melihat, memantau, serta memberi obat dan vitamin kepada sapi yang sudah ditemukan terpapar PMK, kandangnya juga disemprot dengan disinfektan. Kami harap peternak juga aktif untuk memproteksi dan merawat sapinya yang sehat agar tidak terkena PMK, maupun merawat sapi yang sudah terpapar," kata Depi.

Kabag Kesra Irwan Suwandi berharap pengurus mesjid yang hadir pada rapat koordinasi bisa mengedukasi masyarakat terkait PMK. Pihaknya juga akan berkoordinasi bersama MUI apabila ada fatwa ataupun keterangan lainnya yang perlu mendukung pelaksanaan kurban tahun ini.

Dari sisi pihak kepolisian, nantinya akan melakukan pengamanan dan arus lalu lintas hewan dan selalu koordinasi dengan tim. (AA)



Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama