50 Pelaku UMKM Ikuti Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan

Peserta pelatihan foto bersama dengan panitia pelaksana


PAYAKUMBUH- Sebanyak 50 pelaku usaha yang tersebar di lima kecamatan di Payakumbuh diberi pendidikan dan pelatihan kewirausahaan dalam penyusunan laporan keuangan usaha mikro.


Pelatihan dilaksanakan Dinas Koperasi dan UKM tersebut diberikan kepada  pelaku usaha yang telah berusaha minimal dua tahun, memiliki nomor induk berusaha (NIB) dan berkomitmen kuat mengurus segala perizinan yang melekat pada setiap usahanya.

“Peserta sebelumnya telah kita lakukan penjaringan. Para pelaku usaha ini rutin melakukan usahanya minimal dua tahun terakhir,” kata Kabid Koperasi Tegrasia Nita saat pelatihan tersebut di aula Balai Inseminasi Buatan Ibuah, Selasa (5/7/2022).

Dijelaskan Tegra, untuk peningkatan pemahaman para pelaku usaha dalam penyusunan laporan keuangan, dia mendatangkan tiga narasumber yang sangat berkompeten di bidangnya. Yang akan memberikan pelatihan selama tiga hari kedepan dengan tiga topik berbeda pula.

“Harapan kita tentu para pelaku usaha mikro kecil ini pengetahuan dan pemahaman tentang tata kelola dalam mengembangkan usahanya lebih meningkat lagi. Pencatatan transaksi keuangan bisa terkelola dengan baik. Yang paling penting, pelaku UKM kita bisa naik kelas dan lebih melek teknologi di era digitalisasi ini,” tukuknya.

Kepala Dinas Koperai dan UKM Dahler saat pembukaan pelatihan mengatakan, para pelaku UMKM perlu dipacu untuk terus meningkatkan kapasitas usahanya dengan mempelajari berbagai aspek penjualan melalui digitalisasi pemasaran agar bisa bersaing dan naik kelas.

“Sekarang zamannya media sosial, pemasaran melalui platform digital itu penting untuk pelaku UMKM, ditambah lagi perlu adanya peningkatan kualitas produk harus dilakukan. UMKM bisa bertahan dan naik kelas, dari mikro ke kecil, kecil ke menengah dan menengah menjadi besar,” katanya.

Apalagi sejak pandemi Covid-19, sektor UMKM turut merasakan dampak yang cukup siginifkan, sehingga mengakibatkan daya jual produk semakin menurun.  Kondisi itu memaksa para pelaku usaha untuk mencari berbagai cara agar tetap bisa mempertahankan usahanya.

“Ya, salah satunya melalui transformasi pemasaran berbasis digital tersebut, dimana kita mendorong pelaku UMKM kita untuk mampu bertahan dan naik kelas bahkan di tengah pandemi,” katanya  (AA)



Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama