Presiden Dialog dengan Warga, Masalah Sekolah di Sentani Temukan Solusi

 Warga demo terkait penutupan sekolah. (presidenri.go.id)


JAYAPURA-Setelah menyerahkan bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) dan BLT kepada peserta program keluarga harapan di kantor pos Cabang Sentani Kabupaten Jayapura, Rabu (31/8/2022) , Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana bersama rombongan menuju Pasar Kampung Doyo Baru.


Sesaat akan memasuki mobil, Presiden Joko Widodo melihat sekelompok warga berdemo tepat di sebelah kantor pos. “Ada apa ini?” tanya Presiden. 

“Demo karena ada penutupan sekolah,” jawab Sekretaris Pribadi Presiden Anggit Noegroho.

“Dipanggil saja perwakilan,” perintah Presiden. 

Anggit pun mendatangi tempat berdemo dan meminta tiga orang perwakilan untuk bertemu Presiden.

“Gimana… gimana,” kata Presiden Joko Widodo kepada tiga ibu yang menjadi perwakilan. 

“Anak-anak kami tidak bisa sekolah Pak, karena sekolahnya dipalang karena tanah ulayat,” ucap salah seorang perwakilan.

Presiden pun menanyakan nama sekolahnya. “SMP Negeri 1 Sentani,” ucap salah seorang ibu.

Presiden berbincang dengan ketiga perwakilan masyarakat tersebut untuk mencari solusi penyelesaian karena yang terpenting bagi Presiden Jokowi adalah anak-anak jangan sampai tidak bersekolah.

Sesaat sebelum meninggalkan Jayapura untuk melanjutkan penerbangan ke Timika, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan, persoalan penutupan sekolah tersebut telah terselesaikan.

“Sesuai arahan Bapak Presiden tadi, saya turut membantu menyelesaikan masalah penutupan sekolah tersebut. Jadi kita akan menyewa lahan tersebut hingga 2023,” ucap Bahlil yang dikutip dari presidenri.go.id.

Bahlil menjelaskan, minggu depan diharapkan anak-anak sudah dapat bersekolah di SMP Negeri 1 Sentani. “Setelah 2023, diharapkan gedung sekolah di lahan yang baru telah selesai dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura dan siap digunakan,” ucap Bahlil. (*)



Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama