Padang Pariaman Butuh Bupati Pekerja Keras

Ramal Saleh


PADANG PARIAMAN-Pilkada Padang Pariaman pada 2024 diyakini bakal seru. Sebab, banyak perantau yang akan pulang untuk mencalonkan diri dan tokoh di kampung halaman juga sudah bersiap sejak jauh hari. Padang Pariaman memerlukan bupati yang pekerja keras.


Tokoh Sumatera Barat dan putra Padang Pariaman, Haji Ramal Saleh angkat bicara soal kriteria calon pemimpin masa depan di Padang Pariaman. Pertama,

harus memahami potensi ekonomi daerah yang bisa dikembangkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hal itu disampaikan Ramal Saleh menjawab pertanyaan melalui pesan WhatsApp, Jumat (16/12/2022).  Menurut putra VII Koto ini, kriteria berikutnya harus memahami karakter masyarakat Padang Pariaman. 

Selain itu, harus ramah investasi dan punya kemampuan merajut hubungan ke provinsi, pusat dan investor. "Pilkada jangan cuma menghasilkan pemimpin yang sibuk dengan rutinitas saja, namun minim kreativitas," katanya.

Pekerjaan rutinitas, misalnya, pimpin rapat di kantor, hadiri undangan baralek dan lain sebagainya. Selain itu, tiap sebentar ke Jakarta maupun dinas luar provinsi. Kemudian, hadiri peresmian dan kegiatan masyarakat di nagari. "Kalau hanya pekerjaan rutin itu, semua orang bisa," katanya.

Makanya, diperlukan pemimpin yang luar biasa. Dalam bekerja punya target yang jelas, bekerja cepat dan nyata hasilnya. "Satu hal yang harus diingat, pilkada itu menelan biaya puluhan miliar untuk penyelenggaraannya," kata dia.

Guna melahirkan pemimpin yang berkualitas, tergantung pada partai politik. Usunglah figur yang punya kemampuan. Sebab, masyarakat akan memilih calon yang diusung partai. 

Ramal Saleh menyebutkan, pimpinan daerah harus punya kemampuan cari dana tambahan untuk membangun Padang Pariaman. Jangan melihat dan mengandalkan kepada APBD saja. Sebab, APBD itu terbatas, sementara kebutuhan banyak.

 Mantan Ketua PKDP Sumbar itu mengaku sangat sedih membaca berita tentang kondisi jalan di Korong Lapau Ngarai Nagari Ambung Kapua VII Koto Sungai Sariak yang 30 tahun dibuka, namun tidak pernah ditingkatkan. 

Wali Nagari Ambung Kapua VII Koto Sungai Sariak, Kardimon mengajak masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan kebutuhan sesaat. "Jangan memilih karena iming-iming," katanya.

Ketua tim sukses Suhatri Bur dan Rahmang pada pilkada lalu di Kecamatan VII Koto, Erwin Sabata mengaku kecewa dengan pemimpin sekarang yang tidak menepati janji membangun di VII Koto Sungai Sariak. 

"Masa jalan yang sudah dibuka sejak 30 tahun lebih, tidak pernah diperhatikan pemerintah," katanya. (TKA)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama